Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan masih menunggu kepastian pemerintah terkait perubahan skema proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang, Kalimantan Timur. Hal ini menyusul rencana pemerintah mengubah skema proyek kilang tersebut dari kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) menjadi penugasan kepada Pertamina.
Direktur Megaproyek dan Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, rencana pemerintah mengubah skema proyek ini dilakukan untuk mempercepat pengerjaan kilang tersebut. Oleh sebab itu pihaknya menunggu kepastian dari perubahan skema ini.
Baca Juga
"Masih dalam wacana, pemerintah lihat bahwa untuk pembangunan kilang perlu dipercepat. Kalau memang skema penugasan, kami tunggu kepastian dari kementerian terkait. Begitu surat kami terima, oh ini penugasan‎," ujar dia Jakarta, Kamis (10/11/2016) malam.
Advertisement
Rachmad menyatakan, jika skema ini diubah, Pertamina juga harus melakukan persiapan, terutama terkait pendanaan. Dengan kebutuhan investasi mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 156 triliun (kurs: Rp 13 ribu per dolar AS), perusahaan pelat merah ini setidaknya harus menyiapkan dana sekitar US$ 3 miliar.
"Misalnya dari US$ 12 miliar, equity sepertiga-seperempat duit sendiri, itu US$ 3 miliar. Nah Pertamina mau memiliki saham berapa persen? Nanti disesuaikan dengan kemampuan Pertamina," kata dia.
‎Selain pendanaan, Pertamina juga harus menyiapkan mitra dalam pengerjaan proyek ini. Setidaknya butuh waktu 3 bulan jika skema proyek kilang tersebut diubah menjadi penugasan.
"Kalau jadi penugasan, pilih partner butuh waktu 3 bulan-4 bulan," tandas dia.