Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku siap membuka keran impor cabai jika harga komoditas pangan ini terus bergerak naik. Saat ini harga cabai berada di kisaran Rp 60 ribu-Rp 65 ribu per Kilogram (Kg) yang sudah mendekati harga tertinggi.
"Kalau harganya naik lagi, kalau terlalu mahal, mau tidak mau kita cari dari luar (impor). Tapi kita lihat nanti," kata Darmin saat ditemui di rumah dinasnya, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Potensi impor cabai, Ia mengakui, berasal dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Menurut Darmin, impor pun harus melihat kondisi di negara tersebut, karena pemerintah pernah mencari solusi yang sama saat harga bawang merah berada di kisaran Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per Kg. Namun ketiga negara tersebut sedang mengalami kekeringan sehingga kekurangan produksi bawang.
Baca Juga
"Jadi kalau mau impor juga tergantung situasi. Bisa ada, bisa juga tidak karena tidak selalu ada (pasokan)," ucap dia.
Saat ini, kata Darmin, harga cabai Rp 60 ribu-Rp 65 ribu per Kg sudah berada di puncak. Harga tertinggi untuk cabai pernah menembus lebih dari Rp 70 ribu per Kg pada 3 tahun lalu.
"Nah harga sekarang sudah mendekati harga tertinggi yang pernah ada. Nanti kita cek lagi, karena kalau harga terlalu tinggi, itu sudah dimainin pedagang. Petani tidak mendapatkan harga yang tinggi itu," jelas dia.
Dia mengaku, harga cabai terus merangkak naik karena musim hujan yang terus terjadi. Walaupun tidak terlalu parah, namun tanaman cabai mengalami kerontokan bunga dan cabai mudah membusuk. "Kalau hujannya banyak, cocoknya buat tanam padi. Tidak cocok buat bawang dan cabai karena musim tidak mendukung," ujar Darmin.
Advertisement