Liputan6.com, Jakarta PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih US$ 22,3 juta selama 9 bulan pertama di tahun 2016. Laba ini meningkat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat rugi US$ 51,1 juta.
Direktur Chief Operating Officer MEDC Ronald Gunawan menerangkan, produksi minyak dan gas pada 9 bulan pertama tahun ini mencapai 63,9 MMBOEPD (million barel of oil equivalent per day).
Dengan rincian produksi gas sebanyak 34,1 MMBOEPD dan minyak 29,8 MMBOEPD. Produksi ini lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 55,6 MMBOEPD dengan produksi gas sebesar 24,0 MMBOEPD dan minyak 31,6 MMBOEPD.
Advertisement
Baca Juga
"Minyak sedikit turun tapi gas cukup tinggi dengan beroperasinya Lapangan Senoro," kata dia di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Perseroan menargetkan produksi migasnya pada tahun ini sekitar 58-61 MMBOEPD. Dengan gas di kisaran 30-32 MMBOEPD dan minyak 28-30 MMBOEPD.
Sementara, realisasi harga minyak rata-rata per barel pada 9 bulan 2016 sebesar US$ 39,5. Harga ini turun S$ 53,5 per barel. Rata-rata harga gas juga turun dari US$ 5,5 per MMBTU ke US$ 4,2 per MMBTU.
"Kita melihat bahwa biarpun harga minyak turun cukup drastis gas turun sedikit, EBITDA naik karena cost efisiensi. Laba bersih tadinya negatif, 9 bulan pertama positif," ujar dia.
Lebih lanjut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar US$ 416,9 juta. Minyak dan gas menopang penjualan sebesar US$ 382,2 juta dan penjualan lainnya US$ 34,6 juta.
Penjualan ini turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,3 persen sebesar US$ 418,1 juta.
Biaya produksi dan lifting tahun ini tercatat US$ 122,8 juta atau turun tipis dari periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 122,9 juta.
Beban Medco Energi turun 13,1 persen pada 9 bulan pertama tahun ini menjadi US$ 73,0 juta dari periode sebelumnya US$ 84,0 juta. EBITDA mengalami kenaikan 9,9 persen menjadi US$ 181,5 juta dibanding periode sama tahun sebelumnya US$ 165,2 juta.