Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro memastikan pembangunan pabrik pemurnian mineral (smelter) Newmont Nusa Tenggara (NTT) tetap berjalan. Hal ini akan dilakukan baik dengan atau tanpa PT Freeport Indonesia.
Hilmi menyatakan, pembangunan smelter akan dimulai pada akhir 2017. Kewajiban untuk membangun smelter ini telah diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).
"Saya berharap konstruksi (smelter) bisa dimulai di akhir 2017," ujar dia dalam acara CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Baca Juga
Sebelumnya, Medco telah mengakuisisi PT NTT melalui saham yang dikendalikan oleh PT Amman Mineral Internasional (AMI) dengan nilai sekitar Rp 34 triliun. Sedangkan NTT telah sepakat dengan Freeport untuk membangun smelter di Gresik, Jawa Timur.
Newmont bahkan dikabarkan telah menyetor investasi ke Freeport sebesar US$ 3 juta. Namun Hilmi, memastikan meski pun tanpa Freeport pihaknya tetap akan merealisasikan pembangunan smelter ini.
"Mungkin dengan mereka (Freeport). Tapi kita pikir dengan atau tanpa mereka kita bisa jalan," kata dia.
Hilmi menyatakan saat ini pihaknya masih mengkaji terkait pembangunan smelter tersebut. Dia belum bisa memastikan nilai investasi, kapasitas dan teknologi yang diterapkan untuk smelter tersebut.
"Itu bagian dari studi yang kita kerjakan, kapasitas, waktu dan teknologi kita lagi di review," ujar dia.
Advertisement