Mendag Ingin Importir Holtikultura Juga Serap Produk Petani

Menteri Pedagangan Enggartiasto Lukita mengajak para improtir produk holtikultura untuk juga menyerap produk dalam negeri.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jan 2017, 20:51 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 20:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pedagangan Enggartiasto Lukita mengajak para improtir produk holtikultura untuk juga menyerap produk dalam negeri. Dengan demikian, Mendag meminta para importir juga melakukan ekspor.

Dijelaskannya, yang harus diserap para perusahaan importir tersebut adalah produk holtikultura yang selama ini tidak terserap oleh pasar dalam negeri itu sendiri.

"Jadi ini kita kumpulkan, kita ketuk hati mereka untuk bisa menyerap produk holtikultura para petani kita yang tidak terserap pasar, ini supaya ada keseimbangan, dan petani kita juga ada kepastian," kata Enggar di kantornya, Rabu (11/1/2017).

Enggar menjelaskan alasan dia mengajak para importir untuk mengekspor produk holtikultura asal RI dikarenakan mereka sudah memiliki jaringan yang kuat. Dengan demikian, proses pemasarannya juga tidak akan susah.

Hanya saja, saat ini Enggar belum menentukan aturan mengenai berapa persen yang harus diserap oleh para importir tersebut. Nantinya ketentuan ini akan dibuat sesuai kondisi. "Jadi mereka biar serap dulu, kakau sudah baru kita bahas dengan Kementerian Pertanian, berapa ketentuannya, ini kita menghimbau dulu," terang dia.

Saat ini, Enggar meminta kepada para importir dalam waktu satu minggu untuk membuat roadmap mengenai rencana penyerapan masing-masing perusahaan.

Setidaknya ada beberapa negara yang dikatakan Enggar sangat potensial untuk dijajaki pemasaran produk holtikultura Indonesia. Beberapa di antaranya seperti ‎Afrika, India, Pakistan dan negara-negara Euroasia lainnya.

Dari hasil pertemuan malam ini, sebenarnya sudah ada beberapa perusahaan importir yang sudah melakukan ekspor. Hanya saja ada beberapa kendala yang dihadapi. "Saya salut sama yang sudah ekspor, nanti kendalanya itu biar menjadi urusan kita untuk diselesaikan," tutup dia. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya