Mengintip Proyek Raksasa Donald Trump di Indonesia

Indonesia tak luput menjadi salah satu sasaran bisnis Donald Trump.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Jan 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 20:24 WIB
20170121- Pidato Donald Trump -AFP Photo
Donald Trump menyampaikan pidato pertamanya usai dilantik menjadi presiden di Capitol Hill, Washington DC, AS, Jumat (20/1). Menurut Trump pergantian presiden adalah mentransfer kekuatan dari Washington DC kepada warga AS. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada 20 Januari 2017. Selama ini, dia dikenal sebagai salah satu pengusaha ulung. Kerajaan bisnisnya mencapai ratusan dan tersebar di berbagai negara di belahan bumi.

Indonesia tak luput menjadi salah satu sasaran bisnis Trump. Mengutip laporan USA Today, Selasa (24/1/2017), Trump memiliki proyek di Bali dan Lido Jawa Barat.

Trump menjalankan bisnisnya di Indonesia melalui DT Bali Technical Services Manager LLC, DT Marks Bali. Kemudian DT Lido Technical Services Manager LLC dan DT Marks Lido.

Di Bali dan Lido, bisnis Trump menggandeng perusahaan lokal masing-masing PT Bali Nirwana Resort dan PT Lido Nirwana Parahyangan. Kedua perusahaan ini merupakan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Di Lido, Donald Trump bakal membangun taman hiburan di atas lahan seluas 3.000 hektare.

Mereka bakal membangun resor mewah bintang 6, lapangan golf kelas international, juga vila dan kondominium mewah.  Selain itu, proyek megah ini juga bakal terintegrasi dengan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi milik MNC Group yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Dengan adanya tol tersebut, jarak Jakarta menuju ke Sukabumi bisa dihemat hingga menjadi 60 menit. Lido sendiri terletak di tengah-tengah antara Bogor-Sukabumi.

Tak hanya proyek-proyek tersebut, di Lido, Hary Tanoe dengan Donald Trump bakal membangun taman hiburan kelas dunia, sebagai bagian dari pengembangan proyek seluas 3.000 hektare tersebut. Ini diyakini akan menjadi taman hiburan termegah di Indonesia dan dibuat dengan desain perusahaan dari Los Angeles, Amerika Serikat.

Proyek properti di Lido ini menjadi yang kedua dibangun Trump dan Hary Tanoe, karena sebelumnya mereka sepakat bakal membangun resor mewah di kawasan Tanah Lot, Bali. Bagi Trump, ini merupakan proyek Trump Hotel Collection pertama di Asia.

Mengutip laporan keuangan dalam keterbukaan informasi PT MNC Land Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III 2016, perjanjian PT Bali Nirwana Resort dengan DT Bali Technical Services Manager LLC (DTBT) berlangsung pada 14 Agustus 2015.

Dalam perjanjian ini, DTBT akan menyediakan bantuan teknis dan konsultasi  atas  konstruksi, teknik, perencanaan, pemprograman sehubungan dengan pembangunan proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen pengembangan resor yang  berlokasi di  Raya Tanah Lot,  Tabanan, Bali.  

BNR setuju untuk membayar imbalan sebesar US$ 11.904,76 tiap bulannya selama 42 bulan.  BNR  kemudian mengadakan  Perjanjian  Lisensi dengan  DT  Marks  Bali  LLC  (DTMB). Dalam perjanjian ini, BNR diijinkan menggunakan nama  “Trump”  pada proyek  residensialnya. 

Pada perjanjian ini, BNR telah membayar uang muka proyek dan pembelian tanah (up-front fee) sebesar US$ 1,5 juta.

Sementara PT  Lido Nirwana Parahyangan  (LNP) bersama DT Lido  Technical Services  Manager  LLC  (DTLT) menjalin  perjanjian terkait dengan pengelolaan proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen pengembangan resor milik  LNP.

DTLT akan menyediakan bantuan teknis dan  konsultasi  atas  konstruksi, teknik, perencanaan, pemrograman sehubungan dengan pembangunan  proyek kawasan hiburan terintegrasi dan komponen  pengembangan  resor yang berlokasi di Lido, Sukabumi.

LNP setuju untuk membayar imbalan sebesar US$ 11.904 tiap bulan selama 42 bulan.LNP juga mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen Hotel dengan DT Lido Hotel Manager LLC (DTLHM).

DTLHM akan mengawasi, mengarahkan dan mengatur  manajemen  dan  operasional serta  berlaku  sebagai  operator  ekslusif selama  jangka  waktu  tertentu.

Sebagai kompensasinya, DTLHM akan menerima tarif dasar jasa manajemen, insentif  jasa manajemen. Perjanjian ini berlaku terhitung 20 tahun  sejak  tanggal  operasional.

LNP mengadakan   Perjanjian   Lisensi dengan  DT  Marks  Lido  LLC  (DTML), dimana LNP memiliki hak untuk menggunakan nama “Trump”  pada proyek  residensialnya. (Nrm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya