Liputan6.com, Jakarta - Sejak dini, anak perlu diajarkan mengenal dan mengatur keuangan. Ini bertujuan agar ia bisa menghargai pentingnya uang dan tidak menyia-nyiakannya. Mendidik anak tentang manajemen keuangan dimulai dari yang paling sederhana.
Kebiasaan yang diajarkan sejak kecil, akan membekas pada anak hingga ia tumbuh dewasa kelak. Prosesnya dapat diawali dengan mengenalkan uang kepada anak.
Anak-anak mungkin tidak mendapatkan banyak pendidikan keuangan saat mereka berada di sekolah, karena itu orangtua yang berperan besar dalam hal ini. Beda tingkatan usia anak, maka beda pula cara pengajarannya.
Advertisement
Baca Juga
Laman csmonitor.com, seperti ditulis Minggu (5/2/2017), membagi tips untuk para orangtua tentang bagaimana cara mengajarkan anak tentang keuangan sesuai dengan tingkatan usia, berikut ulasannya:
1. Anak usia balita
Anak-anak mulai mengembangkan kebiasaan dan kepercayaan tentang uang yang mereka lihat di saat usia termuda yang mungkin belum terpikirkan. Beberapa ahli berpendapat, waktu yang tepat untuk mulai mengajar anak-anak tentang uang adalah antara usia 3 sampai 5 tahun.
Ingat, anak Anda mungkin melihat ketika Anda melakukan pembayaran untuk setiap pembelian. Pada jaman ini, sebagian besar transaksi dilakukan dengan kartu debit dan kredit. Konsep yang mungkin sulit untuk anak-anak usia dini untuk memahaminya.
Penggunaan uang tunai lebih mudah dipahami. Pastikan, bahwa Anda lebih sering menggunakan uang tunai saat berbelanja, setidaknya saat bersama dengan anak Anda. Biarkan anak Anda menyerahkan uang ke kasir, dan ajarkan mereka menghitung uang kembalian setelah berbelanja.
Selain itu, biasanya anak-anak pada usia ini suka berpura-pura. Anda dapat menggunakan permainan berpura-pura untuk memberikan pelajaran tentang uang.
Misalnya memiliki toko dengan barang untuk dijual, anak bisa menjadi penjaga toko dan Anda dapat membeli barang dari mereka menggunakan uang mainan atau uang asli. Hal ini menunjukkan membeli barang atau sesuatu yang diinginkan harus sesuai dengan uang yang Anda punya.
Pra Remaja
2. Usia pertengahan atau pra remaja
Anak-anak usia antara 6 hingga 12 tahun biasanya mulai melakukan pengamatan sendiri tentang uang dan dunia di sekitar mereka. Tugas Anda sedikit bertambah saat mereka berada di usia ini.
Jelaskan persepsi uang dan belanja kepada mereka. Karena saat mereka melihat barang yang dimiliki temannya dan mereka tidak punya, maka anak-anak pun kemungkinan ingin memiliki dan membelinya. Inilah kesempatan dan saat yang tepat untuk menjelaskan konsep keuangan.
Hampir tidak ada yang bisa membeli segala sesuatu yang mereka inginkan, jadi kita harus membuat pilihan. Jika kita membeli satu barang, maka kita juga tidak harus membeli barang lainnya.
Jika Anda akan melakukan pembelian besar bagi anak Anda, seperti komputer atau sepeda, lakukan penelitian bersama-sama untuk menemukan kualitas terbaik dengan harga terbaik. Ajak anak berpikir masalah kualitas barang yang akan dibeli, sehingga barang yang dipakai bisa tahan lama dan bukan sekali pakai.
Di usia ini Anda juga sudah bisa mulai memberikan uang saku kepada mereka. Saat mereka ingin membeli sesuatu, bantu rencanakan pembelian barang yang diinginkan dengan cara menabung, sehingga jika menginginkan sesuatu mereka pun harus menyimpan terlebih dahulu, dan belanjakan uang tersebut jika tabungannya sudah tercukupi.
3. Usia remaja
Waktu yang tepat untuk membuka rekening tabungan anak adalah di usia 12 tahun ke atas, meski di usia ini masih perlu orangtua dalam hal tandatangan dan persetujuan.
Ajarkan tentang penggunaan kartu, hal ini memang memungkinkan anak Anda untuk membuat keputusan keuangan mereka sendiri sementara mereka masih hidup di bawah atap yang sama dengan Anda.
Namun dengan cara inilah Anda masih dapat memantau aktivitas keuangannya. Jika mereka melakukan kesalahan, Anda dapat membantu mereka untuk belajar dari kesalahan tersebut.
Seiring bertambahnya usia, ajarkan mereka tentang penganggaran. Tidak semua uang yang dimiliki harus digunakan. Pendidikan menabung harus lebih intens di usia ini, sampaikan bahwa mereka harus menyimpan sebagian dari uang yang dimiliki untuk persiapan biaya ke depan seperti biaya pendidikan atau jika punya keinginan untuk membeli kendaraan pribadi seperti motor atau mobil.
 Mengajarkan anak-anak tentang keuangan dan penganggaran akan membantu mereka menghindari kesalahan yang mungkin pernah Anda lakukan dan akan membuat hidup mereka lebih mudah serta lebih baik di masa depan.​
Advertisement