Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong berencana untuk mengumpulkan pejabat daerah yang terkait penanaman modal. Selain itu, BKPM juga akan melakukan restrukturisasi organisasi. Langkah tersebut untuk menguatkan koordinasi sehingga mendorong peningkatan investasi di daerah.
Kepala BKPM Thomas Lembong menilai bahwa sinergi aparat Penanaman Modal pusat dan daerah penting untuk mendukung pencapaian target investasi tahun 2017 yang mencapai Rp 678,8 triliun serta target investasi tahun depan yang menembus angka Rp 863 triliun.
“Saya inginnya tidak hanya ketemu-ketemu saja, harus ada hasil yang konkret maka kami akan membuat Rakornas," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (10/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Thomas, Rakornas tersebut mempunyai agenda untuk mendorong implementasi hasil rapat terbatas tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu tentang perlunya koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah daerah.
“Internal BKPM juga saat ini sedang menggodok rencana restrukturasi organisasi di BKPM untuk mendukung hubungan koordinasi yang lebih erat dengan daerah,” lanjutnya.
BKPM juga akan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk semakin mengoptimalkan layanan investasi bagi investor. “Rencananya akan ada kerjasama antara BKPM dengan Kementerian Dalam Negeri terutama terkait dengan penggunaan data kependudukan dalam layanan investasi yang diberikan oleh BKPM,” imbuhnya.
Koordinasi pusat dengan daerah masih menjadi salah satu bagian yang perlu diperkuat untuk meningkatkan layanan kepada investor. “Contohnya untuk layanan investasi 3 jam di PTSP pusat. Inovasi layanan ini akan sia-sia kalau kemudian pengurusan izin ke daerah masih membutuhkan waktu berbulan-bulan,” ungkap Thomas.
Mantan Menteri Perdagangan tersebut juga menambahkan bahwa Rakornas akan menjadi forum bersama antara daerah dan pusat yang membahas segala hal yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target investasi nasional. Baik dari sisi perencanaan, promosi, pelayanan, kerja sama, maupun pengendalian dan pelaksanaan nasional.
Dari data BKPM tahun 2016, porsi realisasi investasi dari daerah terus mengalami peningkatan. Realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada tahun 2016 meningkat 14,2 persen (year on year) mencapai Rp 284,1 triliun bila dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesear Rp 248,7 triliun. Secara total kontribusinya juga naik tipis menjadi 46,4 persen dari tahun sebelumnya 45,6 persen.