Keterlibatan Swasta Percepat Bangun Infrastruktur di RI

Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah fokus bangun infrastruktur untuk mendorong investasi dan pemerataan pembangunan di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Feb 2017, 12:59 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 12:59 WIB
Presiden Jokowi
Presiden RI, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik peluncuran skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara. Adanya skema tersebut diharapkan akan mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur melalui keterlibatan pihak swasta.

Jokowi menjelaskan, dalam 5 tahun ini pemerintah akan konsentrasi dan fokus kepada pembangunan infrastruktur. Alasannya, selama ini infrastruktur Indonesia kalah jauh dengan negara-negara lain sehingga berdampak pada daya saing yang rendah.

"Saya sampaikan berkali-kali fokus kita ada di infrastruktur karena saya juga meyakini infrastruktur ini juga akan menumbuhkan investasi dan juga pemerataan kepada warga kita. Karena setiap pembangunan itu pasti ada rekrutmen tenaga kerja. Karena setiap pembangunan infrastruktur itu pasti juga akan menumbuhkan pendukung-pendukung dalam rangka infrastruktur itu jadi," ujar dia di Istana Negara, Jumat (17/2/2017).

Dirinya mencontohkan, sejak adanya program tol laut, pelabuhan yang dulunya tidak disinggahi oleh kapal secara rutin, sekarang bisa disinggahi oleh kapal dengan jadwal yang pasti. Hal ini berdampak positif pada perekonomian sekitar.

"Sehingga apa, saya ini mendengar langsung dari rakyat, mereka bisa berjualan kelapa atau Kopranya. Kenapa karena ada pedagang datang membeli kopra di kampung-kampung, pedagang itu bisa membawa barang-barang itu karena ada kapal yang jelas. Kapan kapal itu tiba, kapan-kapal itu berangkat," kata dia.

Begitu juga dengan adanya proyek pembangunan jalan tol yang bisa mempercepat mobilitas masyarakat dan barang sehingga pada akhirnya akan berdampak pada penurunan harga barang di daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol itu tersebut.

Namun dalam perkembangannya, lanjut dia, pembangunan infrastruktur ini tidak bisa hanya tergantung pada pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ketergantungan pada APBN membuat proyek infrastruktur berjalan lambat dan karena keterbatasan APBN.

"Oleh sebab itu skema khusus, PPP, reksa dana terbatas itu terus dilakukan. Taspen yang dulu tidak pernah ikut-ikutan di dalam pembangunan infrastruktur, sekarang mulai ikut. Sehingga bisa mendukung PT SMI kita bersama-sama untuk memperkuat equity yang ada," jelas dia.

Dengan skema pembiayaan seperti ini, kata Jokowi, akan banyak pembangunan infrastruktur yang dulunya hanya tergantung kepada APBN, sekarang bisa berjalan lebih cepat tanpa melalui APBN.

"Bisa investasi murni bisa PPP atau KPBU dan bisa dengan skema yang lain," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya