Ini Infrastruktur yang Bakal Jadi Prioritas Pembangunan di NTT

Pertumbuhan ekonomi NTT pada periode 2014-2016 berada di atas pertumbuhan nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Feb 2017, 19:13 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2017, 19:13 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penyiapan infrastruktur pertanian dan kelautan menjadi proyek prioritas yang harus dibangun di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini mengingat kedua sektor tersebut berkontribusi pada penerimaan daerah sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.

‎Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi NTT pada periode 2014-2016 berada di atas pertumbuhan nasional. Pada 2016, ekonomi NTT tumbuh 5,18 persen di aras rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen.

"Jadi ada tren bahwa NTT mulai mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya. Namun itu belum cukup, kita belum kerja di keras lagi terutama untuk mengentaskan kemiskinan menurunkan tingkat ketimpangan dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Menurut dia, jika dilihat dari sisi produksi 30 persen pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD) di NTT berasal dari sektor pertanian dan sektor perikanan. "Ini artinya peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan menjadi kunci kesejahteraan rakyat NTT," dia menjelaskan.

Sebab itu, lanjut Jokowi, proyek pembangunan infrastruktur yang harus digenjot di provinsi tersebut antara lain pembangunan bendungan, embung sampai dengan pelabuhan.

"Pembangunan waduk dan bendungan serta saluran irigasi di NTT merupakan suatu keharusan yang tidak boleh di tunda-tunda lagi, karena bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti air bersih, pengairan lahan pertanian, dan perkebunan, serta pembangkit listrik," tandas dia.(Dny/Nrm)


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya