Menunggu Keputusan The Fed, Rupiah Melemah Tipis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.355-13.379 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Mar 2017, 13:08 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 13:08 WIB
Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar
Petugas menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Rupiah dibuka di angka 13.355 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.341 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Rabu pekan ini. Rupiah berpotensi kembali menguat jika melihat beberapa sentimen positif dari dalam negeri. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (15/3/2017), rupiah dibuka di di angka 13.376 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.370 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.355-13.379 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,73 persen.

Sementara itu, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.375 per dolar AS. Rupiah melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.360 per dolar AS.

Pergerakan dolar AS memang cukup sempat di kawasan Asia pada perdagangan hari ini. Investor sedang menunggu dengan cukup cemas hasil keputusan dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai suku bunga.

Seluruh analis dan ekonom yakin bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini. Sedangkan kisaran kenaikan suku bunga juga sudah diperkirakan.

"Kita sedang menunggu the Fed. Saat ini yang terpenting dari rilis tersebut adalah petunjuk mengenai inflasi ke depannya," jelas analis mata uang Sony Financial Holdings, Kumiko Ishikawa, seperti dikutip dari Reuters.

"Ada kemungkinan the Fed akan menaikkan empat kali pada tahun ini, bukan hanya tiga kali. Hal tersebut akan memberikan dorongan pada dolar AS," jelas dia.

Sementara itu, ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, secara umum sentimen positif masih terlihat di pasar keuangan yang terlihat dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Secara umum sentimen pelemahan perlahan mulai tergerus dari pasar domestik sehingga justru membuka ruang penguatan rupiah," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya