Menuju Akhir Pekan, Rupiah Masih Mampu Menguat Tipis

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.347 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Mar 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 14:00 WIB
Rupiah
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.347 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan hari ini. Setelah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga, Dolar AS memang tertekan di kawasan Asia.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/3/2017) rupiah dibuka di angka 13.343 per dolar AS, naik tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.347 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.314 per dolar AS hingga 13.347 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 0,97 persen.

Berbeda, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), menunjukkan bahwa rupiah dipatok di angka 13.342 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.336 per dolar AS.

Dolar AS memang bergerak melemah di kawasan Asia setelah Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan isyarat bahwa kenaikan suku bunga tidak akan sekencang yang diperkirakan oleh pelaku pasar. Oleh karena itu, pelaku pasar pun kecewa sehingga dolar AS melemah di kawasan Asia.

Sedangkan kenaikan suku bunga acuan pada Kamis waktu setempat sudah diantisipasi oleh pelaku pasar sebelumnya sehingga kenaikan dolar AS tak tinggi.

The dollar index yang merupakan indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia turun 0,1 persen menjadi 100,26. Terhadap yen Jepang, dolar AS juga melemah 0,1 persen.

"The Fed telah menaikkan suku bunga dan tidak alasan lagi bagi dolar AS untuk terus menguat," jelas analis senior Brown Brothers Harriman, Tokyo, Jepang, Masashi Murata.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah masih kuat hingga perdagangan Kamis walaupun tertinggal jauh oleh apresiasi kurs lain di Asia.

"Dengan aliran dana asing yang masih kuat ke pasar SUN, penguatan rupiah yang terbatas mungkin berkaitan dengan BI yang masih waspada terhadap gejolak eksternal sehingga menjaga kurs untuk tidak terlalu kuat.," tutur dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya