Mentan Jamin Harga Pangan di Bulan Puasa Stabil

Pemerintah juga berupaya menstabilkan harga pangan sehingga dapat membantu petani.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Mar 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 18:00 WIB
20160425-Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman-jakarta
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman bergerak cepat untuk mengamankan pasokan dan melakukan stabilisasi harga pangan menjelang puasa yang jatuh pada Mei 2017. Amran menjamin harga jual bahan pangan, termasuk beras di tingkat konsumen akan terkendali tanpa melupakan nasib petani.

"Ramadhan insya Allah (harga) stabil. Khusus untuk beras kami jamin stabil," kata Amran saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Dirinya membanggakan hasil penyerapan beras di petani. Saat ini, Amran menuturkan, stok beras di gudang mencapai 1,9 juta ton. Jumlah yang cukup besar dari sebelumnya yang hanya sebanyak 1 juta ton.

"Stok 1,9 juta ton beras cukup sampai 8 bulan ke depan. Doakan semoga tidak impor beras, karena tahun lalu saja tidak impor karena produksi membaik," ucap dia.

Dia mengaku, kecenderungan harga bahan pangan, yaitu beras, cabai, dan bawang merah turun. Pemerintah berupaya menstabilkan harga tersebut supaya harganya tidak merosot signifikan sehingga membuat petani berteriak.

"Harga bahan pangan cenderung turun, makanya kita stabilkan supaya tidak bikin petani teriak. Seperti cabai ini khawatirnya malah turun terus, petani malah rugi, dan malah tidak mau tanam lagi. Jadi kita jaga di tingkat petani, konsumen, tapi pengusaha juga tetap untung," jelas dia.

Amran mengaku, berdasarkan evaluasinya harga cabai rawit merah saat ini sebesar Rp 40 ribu per kilogram (kg) atau turun dari sebelumnya Rp 70 ribu per kg. Dirinya memperkirakan harga cabai di tingkat petani bakal terus terseret ke bawah.

"Idealnya harga jual cabai di tingkat konsumen Rp 20 ribu-Rp 30 ribu per kg dan di tingkat petani Rp 20 ribu, kurang-kurang sedikit lah," papar dia.

Komoditas lainnya, Amran menuturkan, harga bawang merah mulai turun di tingkat petani menjadi Rp 10 ribu per kg. Akan tetapi, di tingkat konsumen, harga jual bawang merah Rp 30 ribu per kilonya.

"Memang kalau untuk bawang butuh waktu untuk memotong rantai pasok. Ini tidak bisa dalam waktu singkat," dia menegaskan.

Lanjutnya, Bulog ditugaskan untuk menyerap bawang merah dan cabai supaya harga di tingkat petani tidak jatuh terlalu berlebihan. Kesepakatannya, Amran Sulaiman bilang, stok bawang merah di gudang Bulog harus mencapai 2 ribu ton.

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami antisipasi lebih awal, termasuk bawang putih sudah siapkan stok seribu ton, stok minyak goreng terkendali, harga ayam pun sudah turun dan diminta kepada Ditjen Peternakan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri untuk menjaga harga supaya petani kecil tidak rugi," kata dia.

Sementara komoditas lain, Amran menyebut, daging sapi impor ada stok 40 ribu ton. Pemerintah menjual daging sapi impor di bawah Rp 80 ribu per kg. "Sebanyak 40 ribu ton daging sapi impor sudah ada dan bakal ditambah lagi. Dulu tidak ada stok sebesar ini," ujar Amran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya