RI dan Malaysia Kerja Sama Kembangkan Jagung di Perbatasan

Selama ini Negara Malaysia mengimpor jagung dari Negara Argentina dan Amerika sebanyak 3 juta ton per tahun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Mar 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 08:48 WIB
Selama ini Negara Malaysia mengimpor jagung dari Negara Argentina dan Amerika sebanyak 3 juta ton per tahun.
Selama ini Negara Malaysia mengimpor jagung dari Negara Argentina dan Amerika sebanyak 3 juta ton per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia dengan Malaysia menjalin kerja sama di sektor pertanian. Kedua negara sepakat untuk mengembangan komoditas jagung di wilayah perbatasan.

Menteri Pertanian Malaysia, Dato Sri Ahmad Shabery Cheek tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai keberhasilan pertanian di Indonesia dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung. 

“Sebagai sebuah Negara yang sempat mengimpor jagung, Indonesia sekarang sudah mencukupi untuk kegunaan sendiri, di mana Malaysia sendiri masih bergantung kepada impor dan mengambil dari negara yang sangat jauh, “ ujar Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek dalam keterangan tertulis, Sabtu, (4/3/2017).

Selama ini Negara Malaysia mengimpor jagung dari Negara Argentina dan Amerika sebanyak 3 juta ton per tahun untuk peternakan atau setara dengan US$ 1 Milliar.

Melihat kesuksesan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh Indonesia di bidang pertanian khususnya dalam komoditas beras dan jagung, dengan kesamaan iklim dan kondisi lahan yang sama maka Indonesia dan Malaysia sepakat melakukan kerja sama dalam membangun wilayah perbatasan.

Fokusnya adalah pada pengembangan komoditas jagung di wilayah perbatasan antara Entikong, Provinsi Kalimantan Barat dan Serawak-Malaysia.

“Kita akan tanam benih jagung dan penemuan terbaru teknologi Jagung tongkol ganda Nakula Sadewa 29 (Nasa 29)”, jelas Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Amran meyakini kerja sama antara Indonesia dan Malaysia merupakan sinergi positif dalam membangun sektor pertanian untuk masing-masing negara.

“Paling lambat pertengahan tahun 2017 kita sudah tanam perdana di perbatasan, ini adalah perintah Presiden untuk membangun perbatasan bersama dengan negara-negara tetangga”, ujar Amran.

Sinergi antara Indonesia dan Malaysia dalam membangun sektor pertanian, terutama komoditas jagung di wilayah perbatasan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan masing-masing Negara.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Mat Syukur bahkan optimistis bila kerja sama antara Indonesia dan Malaysia berjalan baik, Indonesia dan Malaysia akan mampu menjadi penyuplai pangan dunia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya