IHSG Diproyeksi Lanjutkan Pelemahan

Tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali berlanjut.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Apr 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali berlanjut. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, support IHSG akan berada kisaran 5.531 dan resistance 5.635.

Pelemahan IHSG akan meneruskan pelemahan kemarin di mana IHSG ditutup turun 39,06 poin ke level 5.577,49. Lanjar menuturkan, pelemahan ini dipacu aksi jual investor domestik.

"Aksi jual investor domestik terlihat cukup deras di mana investor asing justru tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp 871,88 miliar," kata dia, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Pergerakan IHSG ini dipengaruhi oleh data neraca perdagangan. Menurut Lanjar, data neraca perdagangan yang telah dirilis di bawah ekspektasi pasar.

"Data neraca perdagangan yang surplus US$ 1,23 miliar. Aktivitas ekspor naik signifikan sebesar 23,55 persen dari 11,16 persen, sedangkan impor juga naik di atas ekspektasi 18,19 persen dari 10,61 persen. Kenaikan ekspor yang diimbangi kenaikan impor membuat nilai surplus sedikit berubah dan dinilai di bawah ekspektasi awal di level US$1,3 miliar," jelas dia.

Lanjar merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya