Ini Persiapan RI Jadi Tuan Rumah Pertemuan World Bank 2018

Dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Sri Mulyani tak lupa untuk memanfaatkan momen tersebut untuk mempersiapkan acara tahunan Bank Dunia

oleh Vina A Muliana diperbarui 25 Apr 2017, 20:01 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 20:01 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan World Bank pada 2018 mendatang. Pertemuan yang akan diselenggarakan di Bali tersebut digadang-gadang akan menjadi salah satu pertemuan yang penting mengingat akan banyak tamu yang akan hadir.

Dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani tak lupa untuk memanfaatkan momen tersebut untuk mempersiapkan acara tahunan Bank Dunia. Dalam video yang diunggah di akun resmi Youtube Kementerian Keuangan, terlihat Sri Mulyani menghadiri rapat untuk mempersiapkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan sebagai salah satu panitia persiapannya. Bersama Menko Luhut dan Gubernur BI Agus Martowardojo, Sri Mulyani bertemu dengan world bank dan IMF di Amerika Serikat.

"Apa-apa yang harus dilakukan di dalam melakukan persiapan tahun depan, tentu kita berharap dari pertemuan tersebut akan banyak manfaaat bagi kita dengan 15 ribu tamu yang akan hadir terutama mereka yang memiliki kekuasaan dan kewenangan di bidang keuangan internasional," ujarnya dalam akun resmi youtube kemenkeu, Selasa (25/4/2017).

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, bahwa kesempatan tersebut juga merupakan momen yang bagus untuk memperlihatkan kemampuan Indonesia di bidang ekonomi serta pariwisata. Hal ini didukung dengan kawasan ASEAN yang kini menjadi kawasan yang aktif dalam perekonomian global.

"Kita juga akan menyampaikan dalam kesempatan itu kemampuan untuk mempresentasikan kawasan ASEAN yang selama ini merupakan kawasan yang paling aktif dan paling potensial di dalam perekonomian dunia," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya