Lebaran jadi Momen Dongkrak Penjualan Industri Minuman Ringan

Penjualan minuman ringan saat Lebaran berkontribusi sebesar 30 persen dari volume total penjualan dalam setahun.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Mei 2017, 16:39 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 16:39 WIB
Penjualan minuman ringan saat Lebaran berkontribusi sebesar 30 persen dari volume total penjualan dalam setahun.
Penjualan minuman ringan saat Lebaran berkontribusi sebesar 30 persen dari volume total penjualan dalam setahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha minuman ringan berharap momen Lebaran menjadi pendorong peningkatan penjualan pada tahun ini.

Penjualan saat Lebaran diharapkan bisa menutupi penurunan penjualan yang mencapai 3-4 persen di kuartal I 2017.

Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan, momen Lebaran memang yang paling ditunggu oleh industri minuman ringan di dalam negeri. Sebab, momen tersebut biasanya menjadi puncak penjualan dari produk minuman ringan dalam satu tahun.

"Untuk Lebaran, industri minuman hampir sama dengan makanan. Lebaran ini puncak penjualan. Kami biasanya siapkan sudah dua bulan sebelumnya, kesiapan logistik. Ini sibuk-sibuknya produksi pada saat Lebaran," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/5/2017).

Penjualan minuman ringan saat Lebaran berkontribusi sebesar 30 persen dari volume total penjualan dalam setahun. Sebagai gambaran, pada tahun lalu ‎volume penjualan produk minuman ringan sebesar 35 miliar liter.

"Kontribusi tergantung kategori minumannya. Tapi 30 persen volume penjualan per tahun biasanya berada dari saat Lebaran. Jadi ini bisa menjadi penyelamat kalau lagi susah-susahnya," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asrim, Soeroso mengungkapkan, momen Lebaran tahun ini menjadi penyelamat pertumbuhan industri minuman ringan di dalam negeri. Dia berharap konsumsi masyarakat pada momen tersebut meningkat secara signifikan.

"Kita harapkan penjualan yang turun ini bisa di-recover di sini, tapi dari data 5 tahun cenderung turun jadi walaupun penjualan naik dari 30 persen, tapi secara tahunan keseluruhan turun terus. Kita harus tetap optimis tapi tren ini yang mengkhawatirkan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya