Kemenperin Gandeng Pelaku e-Commerce Kembangkan Pasar IKM

Hal ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan program e-Smart Kemeperin bagi para pelaku IKM.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Mei 2017, 21:12 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 21:12 WIB
UKM Online Berpengaruh Besar Bagi e-Commerce Indonesia
Ilustrasi e-Commerce (tumblr.com)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng pelaku e-commerce yaitu PT Metraplasa (Blanja.com) untuk mengembangkan pasar industri kecil dan menengah (IKM) berbasis ekonomi digital. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan program e-Smart Kemeperin bagi para pelaku IKM.

‎Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, tindak lanjut dari kerja sama ini yaitu pelaksanaan Workshop e-Smart IKM yang direncanakan berlangsung di 8  lokasi di luar Jawa, seperti di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Balikpapan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Hingga saat ini, dalam rangka pelaksanaan kegiatan e-Smart IKM, Ditjen IKM telah menjalin kerjasama dengan online marketplace Bukalapak dalam pelaksanaan Workshop e-Smart di Boyolali pada  Januari 2017.

"Kegiatan workshop ini dilakukan selain untuk mensosialisasikan kebijakan dan fasilitas untuk mendukung aktivitas usaha para pelaku IKM, juga untuk meningkatkan kemampuan para pelaku IKM dalam berbisnis melalui sarana e-commerce," ujar dia di Jakarta, Senin (8/5/2017).

‎Dia menjelaskan, dari data penelitian Deloitte Access Economics, tercatat lebih dari sepertiga para pelaku UKM, di mana IKM juga termasuk di dalamnya masih berjualan secara offline.

"Padahal pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku IKM, diantaranya kenaikan pendapatan hingga 80 persen dan kemungkinan menjadi lebih inovatif sebesar 17 kali," kata dia.

Gati menambahkan, pihaknya juga akan menjajaki kerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam rangka efisiensi biaya logistik untuk pengiriman barang produk IKM yang tergabung dalam e-Smart ini.

Hingga 2019, Kemenperin menargetkan jumlah IKM yang tergabung dalam skema e-Smart ini akan mencapai sekitar 10 ribu IKM dengan total jumlah produk sebanyak 30 ribu produk.

Di 2017 ini, ditargetkan jumlah IKM yang masuk ke dalam e-Smart akan mencapai 1.000 IKM dengan jumlah produk sebanyak 3.000 produk,

Kemudian pada 2018 sebanyak 4.000 IKM yang akan menambah  jumlah produk sebanyak 12 ribu produk, dan pada 2019 sebanyak 5.000 IKM dengan tambahan produk mencapai 15 ribu produk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya