Dukung Pertanian di Perbatasan, Kementan Anggarkan Rp 2 Triliun

Pemerintah akan mengembangkan lumbung pangan di wilayah perbatasan negara.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Mei 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 09:36 WIB
Pemerintah akan mengembangkan lumbung pangan di wilayah perbatasan negara.
Pemerintah akan mengembangkan lumbung pangan di wilayah perbatasan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengembangkan lumbung pangan di wilayah perbatasan negara. Langkah tersebut sesuai arahan Presiden RI bahwa membangun bangsa adalah membangun dari pinggiran.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan kepada seluruh bupati yang berada di wilayah perbatasan antara lain Kabupaten Karimun, Lingga , Entingkong, Merauke, Sambas, Belu dan Malaka untuk mempersiapkan dan membuka wilayahnya seluas-luasnya sebagai gerbang ekspor ke Negara tetangga.

"Kita akan membangun daerah perbatasan sebagai lumbung pangan sesuai dengan keunggulan komparatif nya dan sesuai dengan culture masyarakatnya, " tegas Amran dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/5/2017).

Saat ini Menteri pertanian akan fokus melakukan ekspor ke negara beras organik dan jagung ke negara tetangga. Negara Malaysia dan Filipina membutuhkan bahan pokok pangan dari Indonesia.

Diketahui bahwa negara Malaysia tiap tahun mengimpor 3 juta ton jagung per tahun. Jumlah tersebut setara dengan Rp 20 triliun. Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi lima kabupaten yang berada di daerah perbatasan langsung negara Malaysia yaitu Kabupten Entikong, Sambas, Nunukan dan Bengkayang untuk dapat mengekspor hasil produksinya.

Sekitar 1 juta hektare lahan pertanian dibutuhkan untuk pengembangan lumbung pangan di daerah perbatasan. “Malaysia dan Filipina senang dengan produksi jagung kita, sekitar 6-7 juta ton jagung per tahun kebutuhan dari negara tersebut, 5 kabupaten tersebut harus bisa mengisinya.” Jelas Amran.

Untuk mendukung hal tersebut Kementerian Pertanian telah menganggarkan bantuan benih unggul sebesar Rp 2 triliun. Nantinya benih tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan produksi.

Mentan menambahkan bahwa setiap daerah perbatasan juga harus mempelajari dan menjajaki lagi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh negara tetangga. "Kita akan siapkan benih apa saja yang dibutuhkan, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya, " tegas Mentan

Selain Jagung komoditas lain yang memiliki peluang untuk dapat di ekspor ke Negara tetangga adalah beras organik. Kebutuhan beras di Negara Malaysia adalah 1,5 juta ton per tahun.

“Kita harus rebut pasar tersebut, jangan kalah dengan Negara Amerika, Argentina, Vietnama dan Pastikan yang berhasil mengekspor ke Negara Malaysia, “ pungas Amran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya