Jokowi: Investasi Swedia di Indonesia Naik 1.400 Persen

Presiden Jokowi membahas kerja sama yang lebih konkret di bidang energi terbarukan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Mei 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 17:15 WIB
20170522-Jokowi Sambut Raja Swedia di Istana Bogor-Angga
Presiden Jokowi memberikan penghargaan Bintang Republik Indonesia kepada Raja Swedia Carl XVI saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Senin (22/5). Ini merupakan kunjungan kenegaraan Raja Swedia pertama kalinya ke Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko WidodoĀ  (Jokowi) mengapresiasi hubungan kerja sama antara Indonesia dan Swedia. Kemitraan kedua negara di bidang ekonomi terus meningkat.

"Swedia merupakan mitra perdagangan terbesar Indonesia di Nordic. Angka investasi Swedia meningkat lebih dari 1.400 persen di tahun 2016, dibanding tahun 2015," kata Jokowi saat memberikan pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).

Tak hanya itu, jumlah turis yang datang ke Indonesia juga terus naik. Jokowi mencatat kenaikan jumlah turis yang berasal dari negara-negara Nordic mencapai 15 persen.

Pertemuan keduanya juga membahas kerja sama yang lebih konkret di bidang energi terbarukan. Dalam pertemuan bilateral Swedia turut mengajak 35 delegasi bisnis untuk memperdalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

Kerja sama kedua negara juga ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman. Ada beberapa bidang yang disepakati, seperti bebas visa untuk paspor diplomasi dan dinas, transportasi, navigasi udara, dan industri kreatif. Lalu di bidang inovasi, kewirausahaan, sains park dan pembiayaan pendidikan.

Jokowi juga menyebut, Indonesia dan Swedia memiliki banyak kesamaan terutama di bidang politik luar negeri. Kedua negara sama-sama berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB, mendukung kemerdekaan Palestina, hingga kesepakatan kerja sama trilateral untuk membantu Palestina sejak 2015.

"Dan kita mengutamakan penyelesaian damai dalam konflik-konflik yang ada. Hal ini tentu saja, merupakan aset yang harus dikapitalisasi," ucap Jokowi.

Ā 

Ā 

Ā 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya