10 Tips Berinvestasi ala Aberdeen Asset Management

Persepsi yang ada di masyarakat terutama anak muda adalah produk investasi itu mahal dan memiliki risiko tinggi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jun 2017, 14:59 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 14:59 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Kebanyakan orang, khususnya anak muda menghabiskan bonus ini untuk kegiatan konsumtif. Padahal jika diinvestasikan, bonus ini bisa jadi modal perencanaan keuangan masa depan.

Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management Sigit P Wiryadi menjelaskan, persepsi yang ada di masyarakat terutama anak muda adalah produk investasi itu mahal dan memiliki risiko tinggi. Maka tak heran jika banyak orang masih takut berinvestasi.

"Persepsi-persepsi salah mengenai investasi ini yang harus kita ubah. Investasi, apalagi lewat reksa dana, bukan sesuatu yang rumit atau menakutkan jika dipahami dengan baik dan benar," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2017).

Untuk itu, Aberdeen Asset Management mencoba mengubah pola pikir masyarakat dengan meluncurkan kampanye edukasi lewat microsite '10 Golden Rules'. 

Manager Investasi PT Aberdeen Asset Management Bharat Joshi, menjelaskan bahwa microsite '10 Golden Rules' berisi 10 prinsip dasar dalam proses investasi Aberdeen, namun telah didesain sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan mudah dan menyenangkan.

"Kami harapkan, kampanye ini akan meningkatkan pemahaman pentingnya investasi sejak usia muda untuk perencanaan keuangan di masa depan.” tutur dia. 

Berikut 10 tips cerdas dalam berinvestasi '10 Golden Rules' dari Aberdeen:

1) Memilih perusahaan yang memberikan perlakuan yang adil bagi semua pemegang saham
2) Perhatikan kualitas sumber daya manusia perusahaan, bukan seberapa besar asetnya
3) Perhatikan kondisi keuangan perusahaan tersebut
4) Pahami apa yang akan Anda beli
5) Waspada, jangan percaya terhadap janji hasil yang berlebihan
6) Berpikir jangka panjang
7) Tolak ukur indeks hanyalah alat acuan
8) Ambil kesempatan dari kondisi pasar irasional
9) Lakukan riset
10) Fokus pada industri yang berpotensi memiliki keuntungan kompetitif berkelanjutan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya