Liputan6.com, Jakarta Mayoritas masyarakat mulai meninggalkan Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan mudik pada H-3 dan H-2 hari ini. Alhasil, beberapa ruas jalan tol mengalami kepadatan, salah satunya di Gerbang Tol Cikarang Utama.
Dari pantauan Liputan6.com di media sosial banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terutama menuju gerbang Tol Cikarang Utama.
"Ini Cikarang Utama macet parah, dari Depok jam 12 malam, baru mau sampe GT Cikarut. Cikarut macet parah," tulis Amelia yang menyampaikan kondisinya pada 08.30 WIB pagi ini.
Advertisement
Pengaduan kepadatan jalan tol pagi ini juga dilakukan oleh Dana Paramita. Dia mengaku keluar Jakarta, tepatnya dari wilayah Senayan pada pukul 07.00 WIB, pada pukul 09.00 WIB baru sampai di Km 9.
Ketika dikonfirmasi Liputan6.com ke pihak Jasamarga, AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengaku, saat ini petugas di lapangan terus melakukan koordinasi dengan pihak Korlantas untuk mengatasi hal itu.
Kepadatan di ruas tol yang terjadi saat ini sudah diperkirakannya. Memang H-2 ini diprediksi menjadi puncak arus mudik.
"Untuk mencairkan kepadatan, Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek saat ini melakukan rekayasa contraflow. Contraflow diberlakukan di dua titik," respons Heru kepada wartawan, Jumat (23/6/2017).
Titik contraflow tersebut adalah pertama, mulai dari Km 32 sampai dengan Km 41. Kedua, jelang rest area KM 39. Untuk contraflow ini sudah diberlakukan sejak 09.25 WIB.
Perlu diketahui sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek dalam rangka menghadapi mudik Lebaran tahun ini. Beberapa upayanya dengan menambah gardu operasi menjadi 20 gardu masuk dan 30 gardu keluar di ruas tol tersebut dan menambah area peristirahatan bagi para pemudik.
"Jalan tol paling kritis adalah Jakarta-Cikampek, jadi kita mengupayakan antisipasi kemacetan," kata Direktur Utama Jasa Marga, Dessy Arryani.
Oleh karena itu, Dessy mengaku, Jasa Marga dan Korlantas sudah meletakkan sejumlah alat sensor yang bisa mendeteksi kepadatan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek. "Kalau sudah sampai apa yang kita sebut kritis, maka dari pusat trafik Jasa Marga akan langsung koneksi ke NTMC, langsung ke posko dan kemudian polisi langsung mengurai kemacetan," ia menerangkan.
Upaya lainnya, kata Dessy, dengan menambah gardu tol dari 13 gardu menjadi 20 gardu. Jadi, gerbang Tol Cikarang Utama saat ini ada 20 gardu masuk dan 30 gardu keluar, sehingga justru kondisinya mulai lancar.
"Kita juga tambah rest area yang tidak ada orang jualan. Namanya parking bay, bisa menampung 70-100 kendaraan. Jadi cuma menepi, parkir, ke toilet atau solat, langsung berangkat lagi. Ini sangat membantu kelancaran karena biasanya jalan tol macet di rest area mengingat orang senang piknik di rest area," paparnya. (Yas)