Liputan6.com, Jakarta BUMN sektor transportasi, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarya (PPD) berhasil mengembangkan sistem manajemen kontrol kendaraan yang dioperasikan perusahaan. Sistem ini dinamakan Fleet Management System (FMS).
Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah, yang sejak dulu ingin terus mendorong para operator angkutan umum untuk dapat membangun sistem yang baik demi efektifitas.
“Manajemen perusahaan operator bus harus baik sehingga dapat meningkatkan kinerja yang nantinya berimbas kepada efektivitas perusahaan,” ujar Direktur Utama Perum PPD, Tatan Rustandi dalam keterangannya, Senin (17/7/2017).
Setidaknya ada 4 hal yang disasar sistem ini yaitu sumber daya manusia, pemeliharaan, operasional, dan keuangan. Melalui fleet management system diharapkan empat hal tersebut semakin efektif dan efisien sehingga manajemen perusahaan menjadi semakin baik.
Sementara itu, Plt Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menambahkan suatu hal yang membanggakan Perum PPD dalam pengembangan Fleet Management System yang telah dibangun.
"Dengan begini, Perum PPD turut mengembangkan IT guna memposisikan diri sebagai perusahaan transportasi umum yang handal dan terpercaya," tambah dia.
Dia menjelaskan, keterkaitan dengan para pemakai jasa transportasi ini pun tak lepas dari faktor produk, layanan, dan keterjangkauan. Tercatat kini seluruh bus yang berjumlah sekitar 700 unit ini, didukung dengan Aplikasi FMS.
FMS memiliki berbagai fungsi seperti pembiayaan kendaraan, perawatan kendaraan, telematika kendaraan (pelacakan dan diagnostik), driver management, manajemen bahan bakar dan manajemen kesehatan dan keselamatan.
Fleet Management System adalah fungsi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan transportasi dalam bisnis mereka, untuk menghapus atau meminimalkan risiko yang terkait dengan investasi kendaraan, meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mengurangi biaya keseluruhan transportasi perusahaan.
Rencana penerapan program Fleet Management System di Perum PPD saat ini dipasang pada armada Bus Transjabodetabek dengan aplikasi Mix Telematics.
Terdapat dua sensor yang digunakan pada aplikasi Mix Telematics, antara lain RIBAS dan driver’s key. RIBAS adalah alat sensor yang dapat mendeteksi kejadian–kejadian yang terjadi di dalam kendaraan, seperti pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pengemudi.
Driver Key adalah suatu alat berbentuk flashdisk yang digunakan sebagai identitas setiap pramudi armada atau kendaraan. Dengan alat ini, penyedia armada dapat memonitor pramudi yang melakukan pelanggaran dalam mengemudi armada.
Setiap pramudi memiliki satu driver key, alat yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan kinerja pengemudi seperti mengetahui pramudi yang sedang bertugas, mengetahui pelanggaran yang dilakukan pramudi.
Kemudian mengetahui pelanggaran yang dilakukan pramudi, mencegah kendaraan dijalankan pramudi yang tidak sah, dan kontrol manajemen yang ketat, yang menghasilkan keamanan yang lebih baik. Alat kecil ini merupakan bagian integral dari MiX Telematics yang menawarkan manajemen armada & keselamatan pengemudi.
Dengan adanya FMS ini diharapkan agar penumpang merasakan kenyamanan dan keamanan sehingga penumpang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Perum PPD mengharapkan agar aplikasi Fleet Management System ini dapat beroperasi secara maksimal dan optimalisasi penggunaan command center sebagai pusat informasi mengenai data-data bus Transjabodetabek terkait perjalanan yang dilakukan oleh Bus Transjabodetabek. (Yas)
Tonton video menarik berikut ini:
Advertisement