Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, Indonesia membidik 10 juta kunjungan turis asal Tiongkok atau China hingga 2019. Jumlah ini lebih rendah dibanding target Jepang yang sebanyak 40 juta wisatawan mancanegara (wisman) China.
"Top prioritas Jepang sekarang adalah pariwisata. Saya kaget target Jepang datangkan 40 juta turis dari Tiongkok, tapi kita baru target 10 juta saja sudah pada ribut," kata Luhut dalam Rakernas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Lebih jauh Luhut mengatakan, Jepang dan China merupakan musuh bebuyutan sejak lama. Namun kenyataannya, Jepang justru ingin mengundang turis dari Tiongkok.
Advertisement
"Jepang dan Tiongkok itu berkelahi, bebuyutan tapi sekarang mereka mengundang turis dari China. Saya tanya kenapa? Mereka jawab we hate Chinese, but we love money. Itulah realitanya," ucapnya.
"Jadi, janganlah mata kita dibutakan seolah-olah duit Tiongkok itu haram. Duit itu tidak ada kewarganegaraannya. Siapa yang pegang, itulah bosnya," Luhut menambahkan.
Menurut Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan China Keamanan, Indonesia harus melihat tingkat bunga (interest rate) yang ditawarkan Tiongkok, mengingat pemerintah maupun investor Tiongkok tengah meminati berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.
"Kita lihat interest rate mana yang murah. Kalau interest rate dia (China) murah, dan persyaratan kita yang atur, ya pakai dia saja. Harus kita yang pegang, jangan kita dikontrol mereka," tukas Luhut.
Saksikan video menarik berikut ini: