RI Kena Bea Masuk CPO Tinggi, Mendag Mengadu ke Menperin India

India mengenakan kenaikan bea masuk komoditas CPO Indonesia dari 7,5 persen menjadi 15 persen atau naik dua kali lipat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Agu 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 17:00 WIB
Ilustrasi Perkebunan Sawit
Ilustrasi Perkebunan Sawit (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menerima kedatangan Menteri Industri Pengolahan Makanan India, Sadhvi Niranjan Jyoti. Keduanya memanfaatkan pertemuan itu untuk membahas beberapa hal, salah satunya perihal kenaikan bea masuk untuk produk kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia hingga 100 persen.

"Kami sampaikan konsen kami tentang naiknya bea masuk (CPO) 100 persen," ujar Enggartiasto usai pertemuan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Mendengar keberatan Indonesia, Menteri Sadhvi Niranjan berjanji akan membahas masalah kenaikan bea masuk CPO secara internal dengan Indonesia. Ia juga akan menyampaikannya kepada Menteri Perdagangan India.

"Menteri Lukita konsen ke bea masuk kelapa sawit dan beberapa produk lainnya. Nanti kami akan serahkan ke Menteri Perdagangan kami," tutur dia yang tampil mengenakan busana khas India, kain sari.

India mengenakan kenaikan bea masuk komoditas CPO Indonesia dari 7,5 persen menjadi 15 persen atau naik dua kali lipat. "Dia (Jyoti) menjanjikan untuk membahas itu secara internal," tutur dia.

Enggartiasto turut berjanji akan terus memperjuangkan penurunan pungutan bea masuk CPO tersebut. Dia turut mengatakan rencananya hal ini akan dibahas dalam pertemuan para Menteri Perdagangan pada September mendatang.

Dalam pertemuan dengan Menteri India tersebut, turut mendampingi Mendag, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani yang turut mempertanyakan kebijakan bea masuk CPO Indonesia.

"Konsen kami bea masuk naik 100 persen. Kalau atasnya kena, ke bawahnya (barang turunan) jadi lebih mahal. Ini yang kami pertanyakan dan itu akan dibahas langsung dalam pertemuan berikutnya di akhir September ini," kata Rosan.

Selain masalah bea masuk kelapa sawit, kedatangan Jyoti untuk mengundang Mendag Enggartiasto secara resmi menghadiri World Food India 2017 yang akan berlangsung mulai 3-5 November 2017 di New Delhi, India. Perbincangan
lainnya mengenai peningkatan hubungan dagang antarkedua negara.

Tonton video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya