Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Japan Global Exchange Forum di Istana Kepresidenan. Pertemuan tersebut guna membahas sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia yang akan digarap oleh Jepang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, delegasi Japan Global Exchange Forum dipimpin oleh Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Hiroto Izumi. Dalam pertemuan ini, setidaknya ada tujuh proyek infrastruktur yang dibahas.
Baca Juga
"Jadi ini Mr. Izumi ini beliau adalah Prime Minister untuk kabinet yang khusus ditugaskan untuk infrastruktur. Saya ketemu beliau di sana, ini ditindaklanjuti beliau ke sini. Beliau ‎membawa pengusaha Jepang di forum pembangunan perkotaan dan infrastruktur. ‎Tadi yang dilaporkan Presiden ada tujuh hal," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Advertisement
Pertama, soal progres pembangunan Pelabuhan Patimban. Dalam pertemuan tersebut, rencananya pelabuhan ini akan mulai dioperasikan pada Maret 2019.
"Pertama tentang perkembangan Patimban Port. mereka merencanakan dibuka Maret 2019. Ini mau dipercepat. Ini mereka minta sama-sama mengusulkan," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Kedua, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pengerjaan dan jalur kereta ini akan diputuskan setelah proses studi kelayakan (feasibility studi/FS) selesai maksimal dalam 2 bulan ke depan.
"Ini baru di FS sekarang karena ada tiga opsi. Apakah pakai yang lama apakah merehab yang lama ataukah dengan lewat Solo, rel baru. Ini yang sedang di FS, jadi presiden belum memutuskan masih menunggu FS satu dua bulan ini," lanjut dia.
Ketiga, soal pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) untuk jalur Cikarang-Balaraja (East-West Line). Nantinya rencana pembangunan akan diajukan secara formal.
"Kemudian ada MRT ini disinggung untuk East-West ini kita akan ajukan formalnya. Kan ini yang sekarang yang sudah diselesaikan. Nah nanti bagian timur ke barat akan segera diajukan usulannya secara formal," kata dia.
Keempat, soal investasi Jepang di sektor perikanan. Sesuai rencana, Jepang akan mengembangkan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di pulau-pulau terluar Indonesia.
"Kemudian pembangunan pulau-pulu terluar seperti Natuna, Sabang, Morotai dan lain-lain. Mereka ada investasi di sana juga," ungkap Basuki.
Kelima, soal proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru. Proyek tersebut diperkirakan menelan dana sebesar Rp 65 triliun dengan panjang mencapai 255 kilometer (km).
"Kemudian tol Padang-Pekanbaru di Sumatera. Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru. Ada opsinya apakah mau hanya terowongannya saja supaya lebih pendek. (Pendanaan) Melalui Jaica, atau mau di-loan atau step loan ke Hutama Karya (HK). Ini sama saja karena HK juga milik pemerintah. Ini nanti Bu Menkeu yang akan memutuskan. Tapi ini akan dipercepat lagi karena timnya sudah survei dengan PU. Jadi ini tinggal kita usulan mempercepat," jelas dia.
Keenam, soal pengembangan Blok Masela. Menurut Basuki, perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation mulai melakukan persiapan dan pengembangannya akan dimulai pada November 2017.
"Kemudian ini Masela. Ini saya tidak terlalu ngerti hanya saja mereka sudah mepersiapkan dan mudah-mudahan November 2017 ini sudah mulai jalan. Mungkin saya kira eksplorasi, ini ada Inpex," ungkap dia.
Dan ketujuh, soal Jakarta Sewerage System Project. Ini merupakan proyek pengelolaan air limbah yang penandatangan kerjasamanya sudah dilakukan sejak 2013 lalu. Yang dibahas dalam pertemuan hari ini khususnya soal pembangunan untuk zona 6.
"Kemudian ini Wish Water ini zona satu sudah jalan. Ini zona 6 yang akan kita lanjutkan," tandas dia.