Liputan6.com, Jakarta Perusahaan konstruksi asal Tiongkok, Huaqing Housing Holding Co Ltd, menandatangani kerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dalam pembiayaan dan pembangunan beragam infrastruktur di Indonesia.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Wismana Adi Suryabrata mengatakan, kerja sama dengan Huaqing ini meliputi pembangunan infrastruktur, energi dan investasi. Kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari berbagai pertemuan tingkat tinggi yang telah dilakukan antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Huaqing telah berpengalaman mengerjakan berbagai proyek perumahan pegawai negeri sipil dan militer, perumahan publik, pembangkit listrik, pembangunan kawasan industri, jembatan, jalan tol, pelabuhan, bandara dan proyek infrastruktur lainnya, baik di Tiongkok maupun di luar negeri seperti di Rusia, Nigeria, Guinea, Myanmar, Australia, dan negara-negara lainnya.
Advertisement
"Di Nigeria misalnya, telah memiliki track record membangun perumahan rakyat dan pegawai negeri yang terjangkau, di mana sudah dapat membangun rumah dengan luas 84 sampai 120 meter persegi dengan biaya mulai US$ 20.000 sampai US$ 30 ribu, dengan menggunakan sistem yang saya kira cukup baik, yaitu aplikasi yang tahan api, tahan gempa," ujar di di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Selain itu, untuk kawasan Asia Tenggara, Huaqing juga sedang membangun pembangkit listrik dengan kapasitas cukup tinggi dengan nilai investasi yang cukup besar di Myanmar dan Thailand.
"Juga telah melakukan konstruksi residensial di Afrika Selatan dan kemudian di Pakistan dan Sri Lanka, selain itu juga di New Zealand perusahaan juga telah mendatangkan di proyek konstruksi senilai US$ 570 juta," lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Huaqing Housing Holding Co Ltd, Chunyu Zhu, menyatakan, pemberian pinjaman pembiayaan dan pembangunan di Indonesia akan dilakukan dalam beberapa bagian. Pertama, pembiayaan dan pembangunan prasarana transportasi.
"Pertama, akan diberikan financial and develop, untuk pembangunan pengairan, airport, jalan kereta api," kata dia.
Kedua, pembangunan perumahan untuk membantu memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia. Ketiga, membantu pengembangan sektor pertanian di dalam negeri.
"Kedua untuk pembangunan perumahan, untuk membentuk suatu development untuk suatu daerah. (Ketiga) Juga dalam pertanian, dan untuk financing dalam bidang pertanian, agar pertanian mendapatkan hasil yang menggembirakan. Bisa juga (membangun) power plant untuk plant gas, LNG," tandas dia.