Liputan6.com, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan perpanjangan landasan pacu (run way) Bandara Letung, Anambas Kepulauan Riau menjadi 1.400 meter (m) dalam dua bulan mendatang. Hal ini untuk mendukung penerbagan komersial di wilayah tersebut.
Budi mengatakan, run way Bandara Letung akan diperpanjang, dari saat ini 1.200 m menjadi 1.400 m dalam dua bulan ke depan. Kemudian pada tahun depan ditargekan panjangnya menjadi 1.600 m.
Baca Juga
"Bandara letung dalam dua bulan ini menjadi 1.400 m. Tahun depan jadi 1.600 m," kata Budi, di Batam, Senin (25/9/2017).
Advertisement
Budi mengatakan, dengan panjang run way menjadi 1.400 m maka dapat didarati pesawat jenis ATR. Artinya bandara tersebut dapat melayani penerbangan komersial.
"Nanti sudah 1.400 baru kita pastikan pesawat ATR mendarat di sana, jadi kalau sudah 1.400 kurangnya 200 jadi lebih banyak," tutur Budi.
Bandara Letung digadang sebagai pintu masuk Kabupaten Anambas Provinsi Kepulauan Riau, untuk mengembangkan perekonomian dan mendorong kunjungan pariwisata. Letung akan menggantikan bandara Matak yang dimiliki perusahaan migas. Sebelumnya untuk mengakses wilayah tersebut dilayani pesawat charter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasokan Listrik di Bandara
Terkait dengan pasokan listrik Bandara Letung, PT PLN (persero) menyelesaikan pemasangan jaringan dan satu unit travo di Bandar Udara Letung, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Pemasangan jaringan ini demi memenuhi kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah mengatakan, PLN telah selesai menarik jaringan sepanjang 7 kilometer sirkit (kms) ke Bandara Letung sejak Agustus 2017. Kemudian memasang trafo 200 kilo Volt Ampere (kVA) yang diperuntukan untuk bandara tersebut.
"Ini trafo tahap pertama. Dengan daya sebesar itu cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi operasional bandara yang saat ini masih menggunakan genset," kata Dwi.
Sambil menunggu Bandara Letung menerima pasokan listrik, serta untuk menggantikan genset yang ada, PLN telah memasang Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
"Hal ini dilakukan PLN untuk membantu pihak bandara mengurangi biaya pembelian solar untuk mengoperasikan genset yang selama ini memasok kebutuhan listrik bandara," jelas Dwi.
SPLU ini sudah dilengkapi dengan alat ukur transaksi energi listrik yang bertujuan memberikan kemudahan layanan. Ini agar pengelola bandara dapat mengunakan listrik PLN untuk keperluan operasional bandara.
"Dengan adanya SPLU diharapkan dapat memberikan kemudahan ke masyarakat yang menggunaan bandara," Dwi menandaskan.
Advertisement