Buktikan Serap Tenaga Lokal, Jokowi Ajak Dialog Pekerja PLTU

Dalam pidatonya Jokowi membahas manfaat investasi yang dapat menyerap tenaga kerja lokal, sehingga mengatasi pengangguran.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2017, 21:29 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 21:29 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan PLTU Jawa 7, 9 dan 10 dengan total kapasitas 4 ribu Mega Watt (MW), Kamis (5/10/2017). (Wicak/Liputan6.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan PLTU Jawa 7, 9 dan 10 dengan total kapasitas 4 ribu Mega Watt (MW), Kamis (5/10/2017). (Wicak/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berdialog dengan pekerja saat meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten.

Dalam pidatonya Jokowi membahas manfaat investasi yang dapat menyerap tenaga kerja lokal, sehingga mengatasi pengangguran. Seperti PLTU Jawa 7 yang bisa menampung 10 ribu tenaga kerja.

‎"Saya dapat laporan proyek yang ada menyerap tenaga kerja kurang lebih 10 ribu, kenapa investasi perlu proyek dilakukan karena mengurangi pengangguran,"‎ kata Jokowi di Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).

Usai itu, ‎Jokowi meminta pekerja PLTU yang merupakan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sarjana untuk maju ke tempatnya memberi sambutan.

Jokowi ingin membuktikan jika PLTU tersebut menyerap tenaga kerja lokal. "Ada enggak lulusan SMK penduduk sini satu sarjana maju sini. Biar tahu bahwa setiap investasi kita genjot ini membuka lapangan pekerjaan," dia menjelaskan.

Akhirnya seorang pekerja lulusan SMK bernama Danil menemui Jokowi. Berikut petikan dialongnya:

Jokowi : Berapa lama kerja di sini ?Danil : 7 tahun sudah kerja di proyek yang ada di sini Jokowi : Tempat kerja di sini berapa jauh?Danil : 5 km

Percakapan tersebut kemudian mendapat rea‎ksi warga, yang langsung ditenangkan Jokowi. "Sebentar kalau mau protes nanti dulu," pintanya.

Dia pun kembali melontarkan pertanyaan ke pekerja pembangkit tersebut.

Jokowi: Bekerja di bidang apa? Danil : Operasi‎ Jokowi: Gaji berapa? Danil : Empat juta (rupiah)‎.

Menurut Jokowi, gaji pekerja pembangkit sebesar itu untuk lulusan SMK cukup besar. Bahkan dia menghitung jika satu unit pembangkit mempekerjakan 10 ribu dengan rata-rata penghasilan Rp 4 juta per bulan, maka akan menciptakan‎ perputaran uang Rp 40 miliar per bulan.

"Empat juta itu gede banget lho, empat juta itu gede. Coba kalikan 10 ribu kali 4 juta ini angka gede sekali Rp 40 miliar setiap bulan beredar di proyek yang ada," tutur Jokowi.

Namun Jokowi ingin kembali memastikan ‎jawaban pekerja pembangkit tersebut. Jokowi: Benar 4 juta? Danil: Kurang lebih

Selain Danil, Jokowi juga melakukan‎ percakapan petugas PLTU dengan lulusan sarjana bernama Anisa. Tanpa banyak ditanya, dia memaparkan pekerjaan di depan Jowi.

"Saya bekerja di bidang realibility construction and monitoring," dia menjelaskan.

Jokowi menanyakan lokasi tempat tinggal Anisa dari pembangkit. "Tinggal di mana? (tanya Jokowi). Saya dari Salira (dijawab Anisa). 

Jokowi kemudian mengatakan meski lokasi tempat tinggal agak jauh dengan lokasi bekerja, tetapi hal tersebut wajar. Karena masih di wilayah Indonesia. Namun dia menginginkan warga lokal yang dekat dengan pembangkit mendapat kesempatan bekerja.

"Ya seperti itu dari luar juga enggak apa-apa kan masih dalam Republik Indonesia, mau kerja di Papau nggak apa-apa kan masih di Indonesia.‎Tapi para mitra saya minta mempekerjakan masyrakat di sekitar lokasi," tutup Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya