Investasi Triwulan III 2017 Cetak 286.497 Tenaga Kerja

Investasi telah menciptakan ribuan lapangan kerja di Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Okt 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 20:30 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Investasi telah menciptakan ribuan lapangan kerja di Indonesia. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kuartal III 2017 saja, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 286.497 tenaga kerja.

Lebih lanjut dari jumlah tersebut, tenaga kerja berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 109.711. Sementara, penanaman modal asing (PMA) menyerap 176.786 tenaga kerja.

"Jumlah tersebut menunjukan bahwa investasi tetap berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Kantor BKPM Jakarta, Senin (30/10/2017).

Lebih lanjut, realisasi investasi pada kuartal III 2017 sebesar Rp 176,6 triliun. Secara kumulatif dari Januari hingga September 2017, realisasi investasi sebesar Rp 513,2 triliun. Azhar mengatakan, realisasi investasi sembilan bulan pertama tahun 2017 telah mencapai 75,6 persen dari target

"Sampai dengan triwulan III ini mencapai Rp 176,6 triliun. Sampai September Rp 513,2 triliun. Itu 75,6 persen dari target Rp 678,8 triliun (tahun 2017)," ujar dia.

Azhar mengatakan, pada kuartal III 2017 realisasi PMDN sebesar Rp 64,9 triliun. Sementara, realisasi PMA sebesar Rp 111,7 triliun.

Berdasarkan sektor, bidang usaha listrik, gas, dan air menempati urutan pertama PMDN dengan nilai Rp 8,80 triliun. Jumlah proyeknya mencapai 200 proyek.

Kemudian, disusul oleh bidang usaha konstruksi dengan nilai Rp 8,54 triliun. Lalu, perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 8,33 triliun.

Sementara, PMA paling banyak menyasar bidang usaha industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dengan nilai US$ 1,16 miliar. Di susul pada bidang usaha pertambangan US$ 1,03 miliar, lalu industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar US$ 989,8 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya