Jaringan Baru, Pasokan Listrik di Sumatera Lebih Andal

PT PLN (Persero) mengoperasikan Gardu Induk (GI) dan jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) pada dua lokasi di Sumatera.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Okt 2017, 17:29 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 17:29 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengoperasikan Gardu Induk (GI) dan jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) pada dua lokasi di Sumatera. Jaringan tersebut menggantikan jaringan lama 20 kilo Volt (kV).

Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, selama ini jaringan 20 kV memasok listrik ke daerah sekitar Pangururan Sumatera Utara dan Sekayu Sumatera Selatan.

Dengan masuknya sistem 150 kV dapat memperkuat tegangan, memperluas jangkauan, mengakomodasi pertumbuhan beban, dan mempercepat proses distribusi ke pelanggan.

"Sistem 150 kV ini menggantikan jaringan 20 kV, sehingga pasokan lebih handal,” kata Wiluyo, di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Wiluyo mengungkapkan, jaringan transmisi baru di Sumatera Utara berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang membentang dari Tele hingga Pangururan sepanjang 43,64 kilo meter sirkit (kms) ditambah dengan trafo kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) di GI Tele dan Pangurungan sudah beroperasi mulai Kamis, 26 Oktober 2017.

Sedangkan di Sumatera Selatan, SUTT 150 kV Betung – Sekayu sepanjang 38,904 kms beserta trafo 30 MVA di GI Sekayu dan GI Betung juga telah beroperasi.

Dengan beroperasinya SUTT dan GI tersebut di Sumatera, dapat meningkatkan potensi penambahan jumlah pelanggan hingga 18.000 di masing-masing daerah, jika diasumsikan per pelanggan menggunakan listrik daya Rumah Tangga R1-1300 Volt Ampere (VA).

“Seluruh proyek tersebut telah berjalan selama enam tahun atau sejak 2011 dan resmi beroperasi setelah melewati proses perizinan, pembebasan lahan, tahapan pra-konstruksi dan uji pembebanan,” tutup Wiluyo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya