Strategi Bos BCA Cegah PHK Akibat Kepungan Teknologi

Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang terkena imbas dari perubahan ke era teknologi atau digitalisasi

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Nov 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2017, 10:45 WIB
20160517-Presiden Direktur PT BCA Tbk, Jahja Setiaatmadja-Jakarta
Presiden Direktur PT BCA Tbk, Jahja Setiaatmadja (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang terkena imbas dari perubahan ke era teknologi atau digitalisasi. Beberapa perbankan mencatatkan pengurangan jumlah karyawan selama setahun terakhir, tapi ada juga bank lain yang menambah pegawai.

Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dari laporan keuangan BCA kuartal III-2017, perusahaan dan entitas anak usaha menambah jumlah pegawai sebanyak 831 orang dari 25.957 orang di 30 September 2016 menjadi 26.788 per 30 September 2017.

Jika dibandingkan dengan posisi jumlah pegawai di 31 Desember 2016 sebanyak 26.364 orang, maka jumlah pegawai pada akhir September ini terjadi penambahan sebanyak 424 orang pegawai.

"Tahun ini kita malah menambah pegawai," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (12/11/2017).

Dia mengaku, perusahaan tetap mampu mempertahankan pegawai dengan cara mengalihkan pegawai yang akan kena otomatisasi teknologi ke bagian lain yang membutuhkan pelayanan langsung ke nasabah.

"Kami usahakan pekerja yang akan diotomatisasi bisa dialihkan ke bagian lain yang perlu hubungan baik dengan nasabah. Nasabah kami kan ada lebih dari 12 juta, dan sekitar 140 ribu adalah nasabah prioritas. Tapi tentunya harus dilatih untuk bertransformasi," jelas Jahja.

Seperti diberitakan sebelumnya, mengutip laporan keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Sabtu (11/11/2017), jumlah karyawan perseroan tersebut pada 30 September 2017 tercatat 12.981 orang, lebih rendah jika dibanding periode 31 Desember 2016 yang mencapai 13.185 orang. Artinya, dalam sembilan bulan terjadi penurunan jumlah karyawan mencapai 204 orang.

Hal yang sama juga terjadi dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. Pada akhir 30 September 2017, jumlah karyawan perseroan mencapai 6.511 orang. Angka ini turun dari periode 30 September 2016 yang tercatat 6.874 orang. Dalam satu tahun, penurunan jumlah karyawan Bank OCBC NISP mencapai 363 orang.

PT Bank Danamon Tbk pun mengalami hal yang sama. Dalam laporan keuangan perseroan tercatat jumlah karyawan pada 30 September 2017 di angka 30.226 orang atau berkurang 2.436 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka 32.662 orang.

 

Bank di Jepang Ganti Pegawai dengan Robot

 

Di Jepang, bank besar berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya untuk digantikan robot.

Bank terbesar di Jepang, Mizuho Financial Group, sedang mempertimbangkan untuk memangkas sepertiga jumlah karyawannya dalam 10 tahun ke depan. Perusahaan ini berencana menggantikan peran para pekerja tersebut dengan robot, artificial intelligence, dan teknologi lain.

Seperti diberitakan koran lokal Yomiuri yang dikutip dari AFP dan Straittimes, bank ini akan memberhentikan sekitar 19 ribu pekerja dan total 60 ribu orang pekerjanya di seluruh jaringan Mizuho di dunia. Langkah itu akan dilakukan pada Maret 2027.

Sementara koran lokal lain, Asahi, menyebutkan bahwa mereka juga akan menutup 30 cabang di Jepang dari total 800 cabang.

Juru bicara Mizuho di Tokyo menolak untuk berkomentar dan berdalih bahwa perusahaan sedang mengalami banyak masalah.

Bank ini mencetak untung yang terjepit setelah bank sentral, Bank of Japan, tahun lalu mengadopsi kebijakan suku bunga negatif dan menerapkan program pembelian aset besar-besaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya