Antara Uang dan Kehormatan ala Jack Ma

Menurut Jack Ma, keputusan yang berkaitan soal uang bukanlah keputusan yang strategis.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Des 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 20:24 WIB
Jack Ma
Jack Ma

Liputan6.com, Jakarta Uang bukanlah hal segalanya bagi miliarder asal China Jack Ma. Bahkan, saat membangun kerajaan bisnisnya, Alibaba, keputusan yang dia ambil jauh dari sekadar bisnis.

Menurut Jack Ma, keputusan yang berkaitan soal uang bukanlah keputusan yang strategis. Dia mengibaratkan, direktur keuangan yang baik sulit untuk jadi direktur utama yang baik lantaran direktur keuangan hanya memikirkan soal uang.

"Orang yang otaknya hanya dipenuhi masalah uang sulit untuk berbuat kebaikan. Sulit juga membuat persahabatan. Waktu Alibaba didirikan, kita dalam kondisi yang sulit, kita tidak punya apa-apa, tidak ada orang percaya apa yang kami lakukan. Orang-orang bilang kami gila, kami penipu," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari unggahan Honour International Symposium 2016,  Sabtu (16/12/2017).

Uang bukan yang membuat Alibaba bertahan hingga saat ini. Bahkan, Jack Ma juga menegaskan bukan pula sumber daya ataupun orang berbakat.

"Sebenarnya yang kami punya adalah prinsip perusahaan. Prinsip itu adalah utamakan pelanggan, kerja sama tim, dan integritas. Kalau kalian lihat hal ini kosong dan tidak ada nilai uangnya," ujar dia.

Jack Ma pun menceritakan awal mula membangun Alibaba. Dia bilang, Alibaba dibangun dalam keadaan benar-benar miskin. Namun, dia percaya, internet akan terus berkembang pada masa depan.

Alibaba memulai usaha dari membantu perusahaan yang ingin berjualan ke luar negeri dan dibayar tahunan. Namun, setelah setahun, justru pendapatan yang diterima perusahaan lebih kecil dari yang dibayarkan ke Alibaba. "Pegawai kami merasa sedih karena merugikan klien kami," ungkapnya.

Setelah itu, para karyawan itu berkata jujur kepada perusahaan tersebut jika internet memiliki masa depan yang cerah tapi tidak segera. Jika perusahaan berniat memutus kerja sama tidak menjadi masalah.

"Hasilnya adalah klien kami malah menyemangati pegawai-pegawai kami yang masih muda. Mereka bilang, perubahan perdagangan tradisional menjadi internet, perlu waktu, perlu latihan," Jack menerangkan.

Hal-hal seperti itu membuat Jack Ma semakin percaya membangun perusahaan tak semata soal uang. Buktinya, hingga saat ini banyak perusahaan yang setia menjadi mitra Alibaba.

"Sesudah sepuluh tahun membangun bisnis ini, satu hal yang paling mendalam buat saya adalah pengusaha dalam mengambil keputusan masa depan perusahaannya, tidak ada hubungannnnya dengan uang," ujar dia.

Jack Ma mengaku, Alibaba pernah berada di masa sulit. Yang paling menyakitkan, kata Jack Ma, Alibaba dalam posisi untuk mendapatkan pekerjaan harus memberi suap.

"Maka kami mengadakan rapat seharian di Hangzhou. Kalau kami kasih suap, kami akan bertahan, tetapi kalau tidak mau, kami bisa bangkrut. Sampai jam 4 sore, saya masih ingat hari itu, kami memutuskan, kami selamanya tidak akan kasih suap, selamanya tidak menempuh jalan ini," paparnya.

Dengan mempertahankan prinsip tersebut, perlahan Alibaba mendapat untung. Namun, Alibaba kembali menemui masa sulit di mana dua pegawainya memberikan komisi dan suap. Padahal, pegawai itu memberi peran yang besar bagi perusahaan. Tak mau semboyan hanya omong kosong, Jack Ma akhirnya memecat dua pegawai tersebut.

Sikap anti terhadap suap selalu dijaga oleh Jack Ma. Bahkan, hal itu dituangkan dalam setiap kontrak kerja sama serta menjadi aturan kerja bagi pegawai.

"Sekarang ini pegawai Alibaba sangat dihargai masyarakat. Ini bukan karena bisnis kami membesar. Tapi karena aturan yang ada di pegawai kami. Di mana-mana kami diterima dengan ramah," tukas dia.

Tonton penuturan Jack Ma dalam video berikut:

Mengintip Gaya Nyentrik Miliarder China Jack Ma

Nama Jack Ma dikenal sebagai miliarder asal China yang sukses membangun perusahaan e-commerce Alibaba. Majalah Forbes mengungkap kekayaan mantan guru bahasa Inggris ini mencapai US$ 40,4 miliar. Selain Alibaba, Jack Ma juga memiliki investasi di perusahaan hiburan China Huayi Brothers dan Beijing Enlight Media.

Harta yang banyak tentu bisa membuat Jack Ma melakukan hal apa saja. Namun, miliarder satu ini justru sering membuat kejutan dengan tampil nyentrik di depan umum. Jack Ma pernah berdandan menjadi Michael Jackson, menyumbang suaranya untuk bernyanyi di depan umum, hingga bermain film laga bersama aktor ternama China.

Berdandan ala Michael Jackson

Aksi panggung tersebut bukan yang pertama kalinya disuguhkan Jack Ma untuk menghibur para pegawai Alibaba. (Sumber AFP)

Di hadapan sekitar 40 ribu pegawainya, Jack Ma naik panggung dengan mengendarai sepeda motor. Ia lalu berjoget meniru gaya Michael Jackson dengan latar belakang irama lagu "Dangerous" milik Raja Pop itu.

Dikutip dari news.com.au, Sabtu (25/11/2017), suguhan aksi heboh itu ia lakukan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-18 perusahaan.

Ada beberapa hal menarik yang tertangkap dalam rekaman video peristiwa ini. Misalnya ketika pada awal pertunjukan ia memainkan emosi penonton dengan rentetan raungan pendek bunyi mesin motor. Para penonton menunggu sambil terdiam, seakan bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di panggung.

Jack Ma kemudian turun dari motor dan menunjuk-nunjuk seperti gaya khas Michael Jackson. Lalu, hadir kerumunan penari latar yang disebut-sebut berasal dari bagian keuangan, pemasaran, dan penjualan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya