Jurus Kemenperin Pacu Kapasitas SDM Industri

Kemenperin terus mendorong pembangunan kapasitas SDM lokal termasuk dalam pengembangan industri kecil dan menenga.h

oleh Septian Deny diperbarui 29 Des 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 17:00 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital. Salah satunya dengan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com).
 
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, langkah ini guna mendukung strategi manufaktur nasional agar lebih inovatif sehingga mampu berkompetisi di tingkat global.
 
“Melalui platform Ruangguru ini, kami akan terus mendorong pembangunan kapasitas SDM lokal termasuk dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) supaya semakin produktif dan berdaya saing,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
 
 
Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi pembuatan Konten Digital Pelatihan Industri (KDPI) seperti video, soal, dan rangkuman sebagai penunjang peningkatan kapasitas SDM industri.
 
Selanjutnya, pemanfaatan platform Ruangguru sebagai sarana pembelajaran online secara mandiri untuk pelaku industri, serta sosialisasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) terkait dengan pemanfaatan platform digital. 
 
“Dalam kerja sama ini, unit satuan kerja di Kemenpern akan membuat konten video mengenai peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM industri,” jelas dia.
 
Menurut Airlangga, konten yang akan diunggah di platform Ruangguru tersebut, antara lain mengenai program pendidikan vokasi, fasilitas pengembangan IKM, peningkatan keahlian dan kompetensi bagi pelaku IKM, serta beberapa materi dari workshop e-Smart IKM. 
 
“Kami berharap, upaya ini turut memacu daya saing Indonesia melalui penyiapan kualitas dan ketersediaan pekerja dengan keterampilan tinggi,” lanjut dia.
 
Selain itu, kata Airlangga, Ruangguru juga bakal menjadi rujukan bagi para guru Sekolah Menengah Kejuruan yang jumlahnya sekitar 30 persen dari keseluruhan tenaga pengajar di Indonesia. “Melalui pemanfaatan teknologi digital ini bisa memaksimalkan akses pasar yang lebih besar,” kata dia.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, di masa mendatang, diharapkan muncul konten-konten video atau ruang kelas di Ruangguru.com mengenai materi peningkatan kapasitas SDM untuk pelaku industri dan aparat pembina khususnya pegawai Kemenperin. 
 
“Materi-materi tersebut dapat berupa materi tentang kewirausahaan, pemasaran, maupun capacity building yang berkaitan dengan pembinaan sentra untuk Tenaga Penyuluh Lapangan IKM,” tandas Gati.

Duet RI-Jepang Kembangkan UKM dari Jawa sampai Papua

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) terus mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) atau industri kecil dan menengah (IKM) di beberapa daerah potensial di Indonesia. Tahun ini, ada lima provinsi yang terlibat dalam pengembangan produk lokalnya.

Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengungkapkan, ada lima provinsi yang siap berkomitmen pada program Project of Small and Medium Industry Development Based on Improved Service Delivery yang diselenggarakan Kemenperin dan JICA.

Kelima provinsi itu antara lain, Bangka Belitung untuk pengembangan produk kerajinan dari timah atau pewter di Kabupaten Bangka Barat; di Sulawesi Tenggara dengan produk tahu dan tempe di Kabupaten Konawe Selatan.

Ada pula Sulawesi Selatan dengan kerajinan perak dan emas di kota Makassar; Papua yang mengandalkan pengolahan kopi di Kabupaten Dogiyai, serta di Jawa Timur dengan pengembangan industri komponen kapal dan pengecoran logam di kota Pasuruan.

"Pemilihan daerah untuk pengembangan IKM atau UKM didasarkan beberapa hal, di antaranya sumber dukungan, pengembangan tema strategis, dan pengembangan tema afirmatif," tutur Gati dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (24/12/2017).

Sumber dukungan ini meliputi ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sinkronisasi anggaran dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam pengembangan tema strategis, sambung Gati, dibutuhkan penguatan hubungan antara industri pendukung dan skala besar, serta diikuti pemberdayaan wirausaha industri, dan pengembangan pasar internasional. Sedangkan pengembangan tema afirmatif mempertimbangkan pada daerah tertinggal atau perbatasan.

"Dari beberapa pertimbangan itu, dipilih tiga provinsi yang menjadi target awal program lanjutan ini, yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Papua," Gati berujar.

JICA dan Kemenperin sebelumnya telah bekerja sama di lima provinsi sepanjang 2013-2016, yakni Sumatera Utama untuk program pengembangan produk tenun ulos, Jawa Tengah proudk komponen logam, produk cokelat dan rotan di Sulawesi Tengah, Jawa Timur dengan produk alas kaki, dan Kalimantan Barat dengan produk olahan lidah buaya.

Gati berharap, program pengembangan UKM atau IKM ini mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM di daerah, agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional.

"Pemerintah pusat melibatkan pemerintah daerah melalui diseminasi konsep pengembangan klaster dan penempatan fasilitator praktis dengan memanfaatkan sumber daya lokal," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto mengatakan, Kemenperin dan JICA tengah melakukan kerja sama pengembangan industri potensial dalam jangka menengah dan panjang, seperti sektor alat transportasi, elektronika, serta makanan dan minuman.

Langkah sinergi ini diwujudkan melalui kegiatan penelitian terhadap sejumlah manufaktur Indonesia. Dilakukan oleh Nomura Research Institute dengan judul "Promotion for Globally Competitive Study" untuk periode April 2017-Maret 2018.

"Kami ingin dapat masukan kolaborasi teknis di tiga sektor industri itu supaya bisa naik level. Ingin mensurvei beberapa sentra IKM atau UKM komponen otomotif, seperti di Tegal dan Ceper, Jawa Tengah untuk melihat jalannya supply chain di sana karena JICA telah mendorong IKM Jepang untuk investasi di Indonesia," tandas Airlangga.

Tonton Video Pilihan Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya