Konsumsi Listrik Bakal Naik 20 Persen Saat Asian Games

PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (PLN Sumbagsel) memperkirakan ada kenaikan sekitar 20 persen konsumsi listrik pada Asian Games 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Feb 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2018, 09:00 WIB
Mengintip Infrastruktur Listrik Pendukung Asian Games 2018
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Jakabaring yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (9/2). PLTG Jakabaring diresmikan pada tahun 2013 dan memiliki kapasitas 50 MW yang terdiri dari tiga mesin. (Liputan6.com/Agustina)

Liputan6.com, Palembang - PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (PLN Sumbagsel) memperkirakan ada kenaikan sekitar 20 persen konsumsi listrik pada Asian Games 2018. Kenaikan konsumsi listrik tersebut akan diimbangi dengan pemenuhan pasokan listrik dari sejumlah pembangkit.

Manager PT PLN Sektor Keramasan, A.Fikriansyah memprediksi, konsumsi listrik bakal naik sekitar 20 persen saat Asian Games 2018. Kenaikan konsumsi listrik tersebut didorong peningkatan aktivitas di venue-venue dan hotel di Palembang, Sumatera Selatan.

"Ada konsumsi listrik naik mulai dari hotel dan venue. Estimasi sekitar 20 persen," ujar Fikriansyah seperti ditulis Sabtu (10/2/2018).

Meski ada kenaikan, PLN yakin kebutuhan listrik aman saat Asian Games 2018. Fikriansyah menuturkan, ada sejumlah pembangkit listrik yang menjadi andalan untuk Asian Games.

"Untuk Asian Games banyak pembangkit ada tiga unit yang utama. Keramasan ada dua unit utama dengan kapasitas 2x40 MW. Indralaya PLTG 3 unit dengan kapasitas 125 MW. Itu juga dibantu pembangkit lain yang di luar Palembang, dan PLTU Bukit Asam 4x65 MW," jelas dia.

PLN juga mengandalkan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Jakabaring untuk persiapan Asian Games. PLTG Jakabaring berkapasitas 50 MW ini juga dioptimalkan pengoperasian dan pemeliharaannya. Fikriansyah optimistis pelaksanaan Asian Games dapat berjalan lancar dengan pasokan listrik yang cukup.

"PLTG Jakabaring ini lokasinya dekat Jakabaring sport center langsung ke GI New Jakabaring. Jakabaring ini andalan support untuk kebutuhan listrik saat Asian Games. Backup paling utama. Kami sudah siapkan PLTG agar lebih handal baik dari sisi SDM dan sparepart, juga andalan pasokan bahan bakar gas," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Surplus Pasokan Listrik

Mengintip Infrastruktur Listrik Pendukung Asian Games 2018
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Jakabaring yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (9/2). PLTG Jakabaring merupakan salah satu infrastruktur pendukung Asian Games 2018. (Liputan6.com/Agustina)

Fikriansyah menambahkan, saat ini sumatera bagian selatan (sumbagsel) juga surplus pasokan listrik. Beban puncak di Palembang sekitar 400 MW, sedangkan daya pembangkit listrik mencapai 1.600-1.700 MW. Oleh karena itu, PLN sumbagsel menyalurkan pasokan listrik ke Lampung dan Riau.

"Sisanya dikirim ke Lampung 320 MW, Riau sekitar 250 MW. Palembang sendiri punya sektor keramasan dengan kapasitas 500 MW. Ada juga beberapa pembangkit IPP di kota Palembang," kata dia.

Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jakabaring juga menopang kebutuhan listrik di Palembang, termasuk saat Asian Games. PLTS ini berkapasitas 2 MW yang dibangun mulai September 2017. Adapun realisasi investasi PLTS Jakabaring ini sekitar US$ 2,2 juta.

"Ini pembangkit yang desain kontrol dari Jepang dan ramah lingkungan. Untuk harga jual listrik sekitar 899 per kilowatt-hour (kWh)," ujar Project Manager Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Iwan Rosidi.

Adapun PLTS Jakabaring ini dapat menghasilkan listrik 1.897 MW per tahun. Selain itu juga dapat kurangi emisi karbon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya