Menteri Rini Bakal Rombak Direksi Pertamina

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan merombak jajaran direksi di PT Pertamina (Persero).

oleh Pebrianto Eko WicaksonoIlyas Istianur Praditya diperbarui 13 Feb 2018, 11:01 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 11:01 WIB
Penjelasan Pertamina Terkait Proyek Pembangunan Kilang Bontang
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Gigih Prakoso (kanan) saat memberikan keterangan di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (30/1). PT Pertamina akan bermitra dengan konsorsium perusahaan minyak asal Oman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan merombak jajaran direksi di PT Pertamina (Persero). Keputusan perombakan ini direncanakan akan diumumkan siang ini di Kementerian BUMN.

"Bukan RUPS, tapi penyerahan SK Direksi. Acara sekitar pukul 11.00 WIB. Insyaallah," kata salah satu pejabat Kementerian BUMN kepada Liputan6.com, Selasa (13/2/2018).

SK tersebut akan diserahkan oleh Deputi Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengaku, mendapat undangan RUPS Pertamina‎ pada hari ini. Berdasarkan informasi yang beredar RUPS akan dilaksanakan di Kantor Kementerian BUMN, Pukul 12.00 WIB.

"Ya undangannya begitu," ‎kata Tanri Abeng, saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian BUMN,Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Ia belum memastikan apakah ada pergantian direksi dalam RUPS kali ini. ‎"Mungkin kita akan, tapi belum jelas. ini baru akan diumumkan sebentar," ujarnya.

Berdasarkan studi yang dilakukan adalah perubahan struktur, biasanya dalam perubahan struktur terjadi perubahan susunan direksi.

‎"Kalau studinya itu perubahan struktur. Biasanya kalau ada struktur dirubah susunannya juga berubah. tapi nanti kita lihat deh," ucapnya.

Terkait pergantian Direktur Utama Pertamina, Tanri Abeng belum bisa menyebutkan. Dia mengaku belum tahu informasi tentang sosok-sosok yang akan masuk dalam struktur baru.

"Saya enggak tahu karena saya belum tau siapa-siapa yang akan ditempatkan di struktur baru. Ini kita baru mau dengerin," tutupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rumor Beredar

Penjelasan Pertamina Terkait Proyek Pembangunan Kilang Bontang
Sekertaris Perusahaan Syahrizal Mukhtar (kiri) dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ardhy N Mokobombang (tengah) saat memberikan keterangan di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (30/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari informasi yang beredar, beberapa Direksi yang akan menerima SK siang ini yaitu:

Direktur Research Technology Centre (RTC): Sarjdono

Direktur Perkapalan : Nicke Widyawati

Direktur SDM : Insan Purwarisya

Direktur Marketing industri : M Iskandar

Direktur  Marketing Retail : Alex J Sinaga

Hanya saja mengenai betul atau tidaknya nama-nama tersebut, saat ini masih menunggu hasil penyerahan SK.


Holding BUMN Migas

Pertamina Akuisisi Saham PGN
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Jobi Triananda Hasjim (kanan) memberi sambutan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Kamis (25/1). Pemerintah mengalihkan saham Seri B di PGN ke PT Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berbagai persiapan tengah dilakukan Kementerian BUMN untuk menjadikan Pertamina sebagai Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas).

Sebelum penguatan manajemen yang ditandai dengan perubahan direksi tersebut, pada Kamis 25 Januari 2018 lalu, telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Dalam RUPSLB ini, setidaknya ada dua agenda utama, yaitu perubahan anggaran dasar dan perubahan kepengurusan perusahaan.

"Jadi sama seperti holding tambang kemarin, mereka RUPSLB dulu. Baru nanti setelah itu tanda tangan akta inbreng," kata Deputi Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno kepada Liputan6.com.

Akta inbreng ini nantinya akan dilakukan bersamaan dalam RUPSLB PT Pertamina (Persero) yang nantinya menjadi holding BUMN migas.

"Jadi mungkin minggu depan baru ditandatangani. Di situ baru bisa dibilang holding BUMN migas lahir," tambah Harry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya