Harga Minyak Bergerak Campuran, Brent Turun dan AS Naik

Harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia tergelincir tiga sen dan menetap di US$ 64,33 per barel.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Feb 2018, 06:31 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 06:31 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak bergerak di dua arah pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga minyak Brent turun tipis sedangkan harga minyak mentah AS naik.

Mengutip Reuters, Jumat (16/2/3018), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia tergelincir tiga sen dan menetap di US$ 64,33 per barel.

Sedangkan untuk harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menguat 74 sen atau 1,2 persen dan menetap di US$ 61,34 per dolar AS.

Dengan perbedaan tersebut selisih harga antara Brent dan WTI berada di level terendah dalam enam bulan.

"Dengan rendahnya perbedaan harga minyak ini maka insentif untuk ekspor minyak AS mulai menyempit,"" jelas co-president di Energy Management Institute, New York, Dominick Chirichella.

 

Anomali

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Anomali harga minyak ini juga terjadi saat nilai tukar dolar AS melemah. Seharusnya, saat dolar AS melemah harga minyak bisa naik karena komoditas tersebut akan lebih murah bagi investor yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang lainnya.

"Ini semacam keadaan yang terbalik," kata Chirichella. Ia pun cukup heran pelemahan dolar AS ini tidak mendorong kenaikan harga minyak mentah AS.

Indeks dolar AS yang merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia lainnya turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir pada Januari kemarin.

"Saya heran pelemahan dolar AS ini tidak mendongkrak harga minyak. Biasanya gerak dolar AS memberikan dampak yang cukup besar terhadap harga minyak," jelas analis Tortoise Energy, Rob Thummel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya