Menkeu: Proyek Jalan Layang Berhenti Sementara demi Kualitas Lebih Baik

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, berhentinya sementara proyek jalan layang tak pengaruhi anggaran infrastruktur.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Feb 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 13:15 WIB
Pemda Papua Dapat 10 Persen Saham Freeport
Menkeu Sri Mulyani memberikan sambutan saat acara penandatangan perjanjian Pemerintah Pusat, Pemprov Papua, Pemkab Mimika dan PT Inalium tentang Pengambilan Saham Divestasi PT Freeport Indonesia, Jakarta, Jumat (12/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap penghentian sementara proyek jalan layang (elevated) yang diputuskan pemerintah bisa membuat kualitas infrastruktur menjadi lebih baik.

Penghentian ini menyusul maraknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.Sri Mulyani menyatakan, penghentian sementara ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dari proyek infrastruktur yang tengah dibangun, dalam hal ini proyek jalan layang.

"Ini sesuatu yang dilakukan untuk mereview kualitas. Bahwa kegiatan ekonomi kita, tentu kita menginginkan kualitas yang terbaik," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Menurut dia, jika infrastruktur dibangun namun dengan kualitas yang buruk, bukan hanya akan mencelakakan orang lain, tetapi juga membuat tujuan dari pembangunan infrastruktur tersebut tidak tercapai.

"Kalau kita membangun suatu konstruksi yang kualitasnya buruk tidak hanya dalam hal ini jelas bisa mencelakakan orang, tapi juga bisa menimbulkan kualitas dari infrastrukturnya juga merosot. Sehingga tidak bisa mencapai tujuan bahwa infrasrtuktur adalah tujuan untuk mempermudah dan menciptakan efisiensi," jelas dia.

Sri Mulyani juga menegaskan penghentian sementara ini juga tidak berpengaruh terhadap alokasi anggaran bagi infrastruktur. Menurut dia, dengan ada evaluasi justru diharapkan pengerjaan proyek infrastruktur bisa lebih baik lagi."Dalam jangka panjang tidak ada pengaruhnya tapi justru akan lebih baik," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini;

 

3 Menteri Hentikan Sementara ProyeK Jalan Layang

Konstruksi LRT yang Roboh di Kayu Putih
Suasana dari ketinggian konstruksi tiang beton Light Rail Transit (LRT) yang roboh di Kayu Putih, Jakarta Timur, Senin (22/1). Beton konstruksi LRT antarspan P28 dan P29 yang ambruk ditutupi terpal biru. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, rapat terbatas antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memutuskan bahwa seluruh proyek jalan layang (elevated) di seluruh Indonesia akan dihentikan untuk sementara waktu.

Basuki Hadimuljono mengatakan, para peserta rapat sepakat untuk menghentikan sementara pengerjaan seluruh infrastruktur proyek pembangunan di atas tanah atau elevated.

"Kami sepakat menghentikan pengerjaan seluruh pembangunan infrastruktur yang melayang di atas tanah, semisal LRT, jalan layang, tol layang, di seluruh Indonesia," jelas dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.Basuki menekankan bahwa penghentian pengerjaan proyek jalan layang yang merupakan perintah presiden tersebut bukan moratorium. "Ini buka moratorium, tapi penghentian sementara," tegas dia.

Meskipun proyek elevated diberhentikan sementara waktu, Menteri Basuki melanjutkan, pengerjaan proyek lainnya seperti bendungan dan jembatan lintas sungai akan terus berjalan.

Selama pengerjaan diberhentikan, Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) akan mengevaluasi penyebab kecelakaan kerja seperti rubuhnya tiang proyek Tol Layang Becakayu.

"Sepemantauan kami, kecelakaan kerja banyak terjadi pada saat malam dan pagi hari. Kita akan evaluasi dulu ketika pengerjaan (elevated) dihentikan sementara," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya