Pembangunan Tol Layang Setop Sementara, Ini Kata Menko Luhut

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal keputusan penghentian sementa‎ra pembangunan jalan tol layang (eleveted).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Feb 2018, 20:27 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 20:27 WIB
Ketika Tiga Menteri Berswafoto Usai Penandatanganan Kerja Sama Antarbank
Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan memberi sambutan saat menghadiri penandatanganan kerja sama antar bank sindikasi di Jakarta, Jumat (29/12). Kerja sama antar bank tersebut sebesar 19,25 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara, mengenai keputusan penghentian sementa‎ra pembangunan jalan tol layang (eleveted).

Penghentian sementara  pembangunan jalan tol layang ini dilakukan usai ambruknya beberapa material dari tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Luhut mengatakan, pen‎ghentian sementara pembangunan jalan tol layang merupakan evaluasi, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.  Dia pun meminta untuk tidak meributkan keputusan tersebut.

"Saya kira perlu evaluasi. Kita juga jangan terus terus ribut," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Luhut menuturkan, pengambilan keputusan tersebut sudah melalui perhitungan matang‎. Dia pun optimistis instansi yang menangani infrastruktur yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kontraktor dapat menyelesaikan proyek tetap waktu.

"Enggak nanti itu pasti ada percepatan saya kira pak Basuki (Menteri PUPR) dengan BUMN bisa menghitung dengan cermat," kata dia.

Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, penghentian sementara pembangunan jalan tol layang, tidak akan mengganggu penyelenggaraan ajang kompetisi olahraga Asian Games. Perhelatan olahraga tersebut akan dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada 2018.

Peristiwa ambruknya infrastruktur pernah terjadi saat menjelang olimpiade di Brazil, hal tersebut menandakan peristiwa ini bisa terjadi di mana saja.

"Kita lihat di Brazil mau olimpiade ingat apa yang kolaps ? Stadion utamanya kolaps jadi bisa saja terjadi di mana saja bisa terjadi," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Pemerintah Setop Sementara Proyek Tol Layang

Kementerian PUPR Siapkan Skenario Urai Kemacetan di Lokasi Pembangunan Tol Cikampek II Elevated
Kementerian PUPR Siapkan Skenario Urai Kemacetan di Lokasi Pembangunan Tol Cikampek II Elevated

Sebelumnya, usai terjadinya kecelakaan kerja di proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau tol Becakayu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung melakukan evaluasi. Kementerian PUPR melakukan moratorium atau penghentian sementara seluruh proyek jalan tol layang (elevated) yang saat ini tengah dibangun.

"Iya benar, dimoratorium dulu. Yang moratorium Kementerian PUPR," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ahmad Bambang di Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.Dijelaskan Ahmad Bambang, moratorium ini dalam rangka evaluasi seluruh proyek yang tengah berjalan. Itu karena pemerintah tidak ingin kecelakaan kerja, seperti di tol Becakayu yang menyebabkan tujuh orang pekerja terluka, kembali terulang.

"Untuk menindaklanjuti (insiden) (tol Becakayu), siang ini akan ada pertemuan antara Menteri BUMN dan Menteri PUPR untuk membahas hal ini," tegasnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Divisi 3 Waskita Karya, Dono Parwoto, mengaku saat ini timnya beserta pengawas proyek tengah melakukan beberapa evaluasi di lapangan.

Evaluasi yang dilakukan ini nantinya akan dilaporkan kepada Kementerian PUPR untuk bisa ditindaklanjuti.

"Pada prinsipnya kami tidak ingin hal ini terjadi (kecelakaan kerja di tol Becakayu), tapi dengan moratorium ini akan diteliti mulai dari metode kerja dan lain sebagainya. Kami berterima kasih di mana harapannya ke depan bisa bekerja lebih baik lagi," pungkas Dono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya