Kadin: Pertanian Harus Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia

Pertanian, peternakan dan perikanan adalah sektor yang penyerapan tenaga kerja paling banyak.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mar 2018, 19:23 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 19:23 WIB
APPI, Kadin, Hippi Beri Dukungan Pembiayaan UMKM
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani memberi sambutan saat penandatangangan MOU di Jakarta (14/8). Nota kesepahaman ini juga sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelesuan pembiayaan khususnya di bidang otomotif. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Jakarta Food Security Summits (JFSS) ke-4 pada 8-9 Maret 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Acara itu menyasar tema Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan melalui Kebijakan dan Kemitraan.

Adapun penyelenggaraan JFSS ke-4 itu akan bertepatan dengan ulang tahun Kadin yang ke-50 tahun.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, pertanian, peternakan dan perikanan adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya paling banyak, tapi sumbangsihnya terhadap pertumbuhan ekonomi negara kecil.

“Sektor-sektor tersebut adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya paling banyak, hampir 50 juta, sekitar 32 persen. Tapi pertumbuhan pdb-nya tiap tahun hanya 3-4 persen,” tukasnya saat konferensi pers di Menara KADIN, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dia menginginkan, ketiga sektor tersebut, terutama pertanian, dapat menjadi alat pemerataan ekonomi melalui sistem kebijakan dan kemitraan.

Kadin sendiri sejauh ini telah bekerjasama dengan 24 perusahaan. Rosan mengungkapkan, ia hendak menerapkan pola kemitraan tersebut di seluruh komoditas lainnya.

Lebih lanjut dia berharap, pertanian bisa menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, yang mana juga berperan dalam perluasan lapangan kerja.

“Kita sudah bermitra dengan sekitar 430 ribu petani. Ke depannya, kita ingin merangkul 1 juta petani untuk diajak bekerjasama,” pungkas dia.

 

Kampus Pertanian

Mentan Andi Amran Bahas Subsidi Pupuk Bareng KPK-Jakarta- Helmi Afandi-20170224
Mentan Andi Amran bersiap meninggalkan gedung KPK usai berdiskusi dengan Pimpinan KPK, Jakarta, Jumat (24/2). Amran mengaku kedatangannya itu untuk membahas beberapa hal, salah satunya terkait pupuk bersubsidi. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman berencana membangun perguruan tinggi guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian.

Rencananya lembaga pendidikan tersebut akan digarap bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Amran menyatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan di wilayah Tangerang, Banten untuk lokasi lembaga pendidikan tersebut. Selain menggandeng Kemenristekdikti, pihaknya juga berharap bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi dari luar negeri.

‎"Jadi ada lahan di Tangerang, lahan Kementan, kurang lebih 30 hektare (ha). Kami usul sinergi dengan Kemenristekdikti, kita sinergi. Kami harapkan ke depan kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri," ujar dia pada 21 Februari 2018.

Menurut Amran Sulaiman, lembaga pendidikan ini nantinya akan mengembangkan SDM di sektor pertanian melalui penerapan teknologi. Hal ini diharapkan Indonesia memiliki SDM yang andal di sektor pertanian.

‎"Untuk membangun semacam politeknik mekanisasi, dan itu mungkin teknologi pertanian atau yang jelas ini bisa menopang sektor pertanian Indonesia. Sehingga ini nanti kita bisa mencetak manusia-manusia handal dari perguruan tinggi yang kita bangun," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya