Era Industri 4.0 Buka Peluang Ekspansi Perusahaan

Menperin Airlangga Hartarto menuturkan, penerapan industri 4.0 tidak akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

oleh Merdeka.com diperbarui 29 Mar 2018, 14:46 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 14:46 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peresmian Pabrik Pengolahan Garam Industri dan Konsumsi PT. UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Jawa Timur.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peresmian Pabrik Pengolahan Garam Industri dan Konsumsi PT. UNIchemCandi Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, penerapan industri 4.0 tidak akan berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja.

Airlangga Hartanto menuturkan, penerapan industri 4.0 justru akan membuka peluang ekspansi perusahaan yang kemudian berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja. 

"Tidak perlu dikhawatirkan akan ada pengurangan tenaga kerja. Pabrik-pabrik ini malah akan melakukan ekspansi sehingga membutuhkan tenaga kerja baru," ujar Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (29/3).

Airlangga mencontohkan, beberapa industri seperti makanan dan minuman serta garmen sebenarnya telah menerapkan revolusi industri 4.0. Pada praktiknya, peran manusia masih sangat dibutuhkan meskipun sebagian besar pekerjaan sudah dilakukan secara robotik. 

"Jadi ini adalah lanjutan dari revolusi industri 3.0. Industri revolusi 3.0 tuh sudah otomatisasi. Tetapi kalau revolusi industri 4.0 mulai memanfaatkan internet untuk komunikasi yang lebih baik dan pengolahan data lebih baik antara mesin dan manusia dan antara mesin dan mesin itu sendiri," jelas dia. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga sepakat, perkembangan teknologi seperti yang akan diterapkan dengan industri 4.0 tidak akan mengganti peran manusia.  Namun demikian yang dibutuhkan ke depan adalah perubahan skill dari tenaga kerja itu sendiri. 

"Yang dibutuhkan sekarang adalah perubahan skill set. Shopee misalnya, ternyata Shopee harus nambah 1.500 karyawan baru di bidang customer service. Kenapa? Karena tadinya enggak terpikir. Ada perubahan proses, di Shopee kita bisa return barang. Harus ngecek, enggak bisa robot. Harus orang," ujar Rudiantara.

Ia menambahkan, jadi satu pihak akan gantikan orang dengan teknologi tetapi juga akan tumbuh kebutuhan kemampuan yang baru. Ia pun mengimbau agar masyarakat tak khawatir. Namun pikirkan untuk kembali berlatih.

"Jadi orang Indonesia enggak usah takut, yang harus dipikirkan bagaimana mengubah skill set kita dengan cara training dan vokasi," ujar dia.

 

 

Bahas Peta Jalan

Seminar KEIN
Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan paparan dalam pembukaan seminar Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Jakarta, Rabu (17/1). Seminar tersebut bertemakan "Mengelolah potensi Ekonomi 2018". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin rapat koordinasi terkait implementasi roadmap atau peta jalan industri 4.0 di sektor industri pengolahan.

Beberapa menteri yang terlihat hadir adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Menteri Komunikasi dan lnformatika Rudiantara. 

Menteri Komunikasi dan lnformatika Rudiantara, mengatakan rapat tersebut juga akan dihadiri oleh beberapa menteri teknis terkait seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. 

 "Rapat ini membahas roadmap industri 4.0. Menterinya ada Menteri Keuangan, Menristek, Menteri Perdagangan, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan serta Kepala Bappenas," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis 29 Maret 2018.

 

 

Reporter: Anggun P

Sumber: Merdeka.com

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya