Ingin Buat Cangkir Kopi Ramah Lingkungan, Starbucks Gelar Sayembara Rp 137 Miliar

Starbucks mengadakan sayembara dengan hadiah USD 10 juta atau Rp 137 miliar. Kamu tertarik ikutan?

oleh Vina A Muliana diperbarui 04 Apr 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 22:00 WIB
Ilustrasi Starbucks. (AP)
Ilustrasi Starbucks. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jaringan kopi internasional Starbucks memiliki keinginan untuk bisa menggunakan cangkir kopi ramah lingkungan. Demi mewujudkan keinginan tersebut, perusahaan berlogo hijau ini pun mengadakan sayembara dengan hadiah USD 10 juta atau Rp 137 miliar.

Sayembara ini dibuka untuk umum. Starbucks mengatakan, pihaknya sedang mencari ide inovatif akan cangkir kopi karton yang mudah di daur ulang. Siapapun yang berhasil menemukan ide tersebut berhak atas hadiah dalam jumlah besar.

Dilansir dari CNNMoney, Selasa (3/4/2018), Starbucks juga bekerja sama dengan grup investor pencinta lingkungan Closed Loop dalam penyelenggaraan sayembara ini.

"Kami selalu punya misi sosial. Keberlangsungan lingkungan adalah satu bagian penting dari misi sosial yang kami miliki," tutur CEO Starbucks Kevin Johnson.

Lebih lanjut Kevin mengungkap, cangkir kopi berbahan karton selalu menjadi momok besar bagi lingkungan. Jika tidak segera ditanggulangi, sampah dari cangkir kopi ini memerlukan waktu 20 tahun untuk bisa didekomposisasi.

"Belum ada yang puas dengan langkah yang kami lakukan sekarang. Kami harus mencoba lebih keras lagi," pungkasnya.

 

Starbucks telah mengambil langkah demi terus menjaga lingkungan

Frappuccino
Popcorn Caramel Frappuccino dan Coconut Strawberry Bliss Frappuccino (Foto: Dok. Starbucks)

Sebelumnya, perusahaan ini juga telah mengambil langkah demi terus menjaga lingkungan. Di Inggris misalnya, Starbucks memberikan diskon senilai USD 0,35 atau sekitar Rp 4.700 untuk pembeli yang datang membawa gelas atau tumbler sendiri.

Gerai kopi ini juga tetap menyediakan paper cup seperti biasa namun pembeli akan dikenakan pajak. Setiap pembelian take away dengan gelas kertas, pembeli akan dikenai biaya tambahan senilai USD 0,07 atau sekitar Rp 950.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya