Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian pemilik kartu kredit, gesek tunai kartu kredit adalah cara tercepat ketika kepepet masalah keuangan. Namun, benarkah langkah tersebut?
Memang, kartu kredit memiliki fasilitas yang bisa gunakan untuk gesek tunai kartu kredit di sejumlah merchant. Biasanya ada mesin EDC (Electronic Data Capture) dari bank yang berada dalam jaringan kartu kredit bank penerbit.
Sebagai contoh, mesin EDC Bank BCA yang menerima kartu kredit Mastercard dan Visa kartu kredit BCA. Selain itu, meski kartu kreditmu bukan dari bank BCA, tapi berada dalam jaringan Mastercard, merchant tersebut tetap bisa memakainya untuk menyediakan jasa gesek tunai.
Advertisement
Baca Juga
Dengan melakukan transaksi di merchant tersebut, seolah-olah Anda membeli sesuatu. Padahal, Anda mengambil uang tunai dari merchant tersebut. Lalu, apakah gesek tunai tersebut dibenarkan? Dan apa saja kerugiannya?
Sebenarnya Bank Indonesia menghimbau pemilik kartu kredit untuk menghindari gesek tunai kartu kredit. Alasannya, data transaksi gesek tunai rawan disalahgunakan oleh merchant, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian konsumen. Mengapa gesek tunai kartu kredit tetap popular?
Pertanyaannya, mengapa masih banyak masyarakat menggunakan fasilitas gesek tunai kartu kredit meski rawan penyalahgunaan data transaksi? Berikut ini rangkuman dari situs perbandingan dan pengajuan kartu kredit dan pinjaman HaloMoney.co.id
1. Tak ada limit
Dengan gesek tunai, Anda bisa mendapatkan dana tanpa batasan. Biasanya, jika Anda menarik dana dari ATM, Anda hanya bisa menarik dana sekitar 40 hingga 60 persen dari limit kartu kreditmu. Inilah alasan mengapa kebanyakan orang suka gesek tunai kartu kredit.
Namun dengan fasilitas tersebut, sayangnya banyak pemilik kartu kredit lupa menjaga keseimbangan keuangannya sehingga jadi boros. Akibatnya, gesek tunai menggiring pemilik kartu kredit terjerat utang kartu kredit.
Baca Juga: Kartu Kredit HSBC: Syarat, Cara Apply, Pilihan Kartunya
2. Bunga
Hal lain yang menggiurkan buat kebanyakan orang yang suka gesek tunai kartu kredit, yaitu bunga yang dikenakan lewat gesek tunai kartu kredit lebih rendah, bahkan dibanding tarik tunai lewat ATM, karena hal ini dianggap transaksi ritel.
Saat ini, bunga transaksi ritel dikenakan 2,25 persen per bulan, dan sebagian bank menerapkan bunga 2,95 persen untuk tarik tunai di ATM, dan sebagian bank menerapkan bunga tarik tunai di ATM sama dengan transaksi ritel. Selain bunga, ada biaya lain jika Anda tarik tunai di ATM. Cermati ketentuan yang berlaku di kartu kreditmu.
3. Tagihan
Lalu, hal menggiurkan berikutnya adalah mengenai tagihan Moneysavers. Gesek tunai kartu kredit memotong biaya penagihan langsung saat Anda menarik uang tunai.
Sebagai contoh, Anda menarik tunai dengan gestun sebanyak Rp 2 juta, maka yang akan Anda dapatkan adalah Rp 1.940.000 karena sudah dipotong biaya penarikan sebesar 3 persen.
4. Biaya penarikan tergolong rendah
Faktor lainnya adalah biaya penarikan gesek tunai kartu kredit tergolong rendah, dibandingkan dengan penarikan di ATM yang mengharuskan nasabah membayar 4 persen dari nilai transaksi atau minimal Rp 50 ribu. Gesek tunai kartu kredit hanya meminta nasabah membayar 2-3 persen untuk biaya penarikan alias lebih murah.
Faktor inilah yang membuat bank dan regulator keberatan dengan maraknya gesek tunai kartu kredit karena bank berpotensi kehilangan pendapatan. Dan dari sisi edukasi keuangan, gesek tunai kartu kredit menggiring konsumen untuk konsumtif dan salah memperlakukan kartu kredit.
Baca juga: Kartu kredit pertama untuk para millenial
Advertisement
Kerugian gesek tunai kartu kredit
Buat Anda yang selama ini sering menggunakan fasilitas gesek tunai kartu kredit, ada beberapa hal yang harus Anda waspadai. Apa saja kerugian gesek tunai kartu kredit yang bisa menimpa Anda?
1. Risiko kredit macet
Hal pertama yang perlu diwaspadai atau kerugian dari gesek tunai kartu kredit adalah menimbulkan masalah kredit macet. Bisa Anda bayangkan, Anda bisa menggesek tunai kartu kredit tanpa batas atau limit, sementara Anda tidak memiliki dana untuk segera membayarnya secara penuh. Inilah yang akan menimbulkan risiko kredit macet.
Yang lebih membahayakan ketika tagihan dari gesek tunai kartu kredit tersebut, Anda hanya membayar minimal, sehingga dana yang telah Anda manfaatkan terus berbunga dan akhirnya nasabah akan dililit hutang tanpa akhir. Menyeramkan, bukan?
2. Risiko tinggi masalah pencucian uang (money laundring)
Selain menyebabkan risiko kredit macet, penggunaan gesek tunai kartu kredit bisa menimbulkan masalah pencucian uang. Bisa saja gesek tunai kartu kredit ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalurkan dana hasil tindak pidana kepada nasabah yang gesek tunai. Tidak mau kan Anda terkena getah tindak pidana mereka? Maka dari itu, lebih baik hindari saja.
3. Penyalahgunaan manfaat utama kartu kredit
Cobalah Anda ingat-ingat lagi, apa tujuan Anda memiliki kartu kredit? Pada hakikatnya kartu kredit merupakan alat untuk memudahkan pembayaran lo, bukan kartu untuk berutang.
Karena itulah dengan memanfaatkannya untuk gesek tunai kartu kredit, maka sebenarnya pemilik kartu kredit telah menyalahgunakannya hanya karena ingin menarik uang tunai dengan mudah.
Itulah beberapa hal penting seputar gesek tunai kartu kredit. Ingatlah hakikat manfaat utama kartu kredit sebagai alat pembayaran, bukan alat berutang.Â
Advertisement