Pemerintah Bakal Tata Ulang Alamat Rumah di RI, Terintegrasi Secara Digital

Kemenkominfo akan menata ulang skema alamat rumah di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 17:14 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 17:14 WIB
ilustrasi tukang pos
ilustrasi tukang pos

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan akan menata ulang skema pengalamatan rumah di Indonesia. Upaya ini dimaksudkan agar alamat yang dimasukkan pengirim betul-betul akurat sehingga pengiriman barang menjadi lebih nyaman dan pasti sampai ke tujuan. 

Direktur Pos Ditjen PPI Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ikhsan Baidirus mengatakan, cara yang ditempuh adalah dengan mengintegrasikan kode pos tiap wilayah dengan data digital agar alamat rumah menjadi lebih jelas dan tepat.

 

"Kode pos kita akan integrasi ke dalam teknologi digital big data yang nanti secara bersama-sama akan membuat sistem lokasi menjadi lebih akurat, mungkin dengan pemanfaatan teknologi geoposition dan satelit, bersama dengan kode pos, kita bisa langsung mendapatkan titik-titik yang lebih akurat," ungkapnya di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Selain itu, dengan adanya integrasi ini, masyarakat bakal lebih mudah untuk mengecek kondisi dan posisi barang yang dia kirimkan. "Suatu saat kita bisa trash and tracking kiriman kita," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jasa dan Kurir PT Pos Indonesia, Agus Handoyo mengatakan ketepatan alamat rumah atau kantor memang sangat penting. Jika alamat yang dimasukkan tidak jelas, atau tidak dapat ditemukan, maka akan merugikan pengirim.

Lebih jauh dia mengakui di beberapa daerah, ada beberapa kejadian, alamat tidak dibubuhkan secara lengkap oleh pengirim. Karena itu akan menyusahkan bagi kurir yang mengantar.

"Memang harus kerja bareng, kalau di Pos Indonesia pengalaman, misalnya alamat Larantuka di belakang Gereja, itu kan hanya ada di benak pengantar (kurir) karena dia sudah bertahun-tahun di situ. Mereka hafal betul rumah ini di mana, siapa saja yang ada di rumah itu ya. Jadi kalau (kurir) yang baru, harus berpikir lagi," tandasnya.

 

Reporter : Wilfridus Setu Embu

Sumber : merdeka.com

JK: Industri Gunakan Robot Bagus, tapi Tak Punya Daya Beli

Wapres Jusuf Kalla T
Wapres Jusuf Kalla (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau akrab disapa JK memuji industri menggunakan tenaga robot. Menurut dia, ini bisa meningkatkan daya saing.

"Di banyak negara industri mobil karena mahalnya tenaga manusia, sebagian besar sudah memakai robot. Tapi saya katakan di Jepang bahwa kalau Anda memakai robot bagus untuk kita karena pasti susah bersaing dengan situasi lapangan kerja di sini. Kedua, ialah kalau robot ongkosnya pemeliharaan dan kembali ke industri," ucap JK di pembukaan konferensi Gaikindo International Automotive Conference, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, pada 11 Agustus 2017. 

Walau demikian, masih kata dia, Indonesia yang tak menggunakan teknologi sendiri, justru memberikan banyak keuntungan. Baik bagi pertumbuhan ekonominya dan industri.

"Kalau industri Indonesia jutaan orang bisa bekerja, maka potensi pembeli mobil juga jutaan yang bisa membeli mobil," jelas JK.

Dia juga menyindir bagaimana robot yang tak memiliki daya beli sehingga masih butuh usaha keras menggerakkan masalah ekonomi.

"Kalau robot siapa? Tidak ada gajinya, tidak ada apanya kan. Hanya ongkos pelihara saja, dia bisa belanja apa? Tapi kalau Anda, industri berkembang dengan industri lainnya yang multiplayer maka perkembangan daya beli juga pasar mobil kemudian juga dapat bersaing dengan baik di mana pun, di negeri ini. Oleh karena itulah perkembangan itu harus Jadi bagian daripada upaya kita semua," pungkas JK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya