Tak Untung, Garuda Indonesia Diminta Tutup Rute Jakarta-London

Pasar penerbangan untuk rute ‎Jakarta-London yang digarap Garuda selama ini hanya sekitar 35 ribu penumpang per tahun.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Apr 2018, 15:15 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2018, 15:15 WIB
Garuda Indonesia Buka Rute Chengdu-Bali Januari 2017
Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Tiongkok dengan frekuensi empat kali seminggu dengan pesawat Airbus.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Garuda Indonesia untuk mengevaluasi rute Jakarta-London yang digarap maskapai tersebut. Bila memang tidak menguntungkan, rute tersebut dinilai lebih baik ditutup.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo mengatakan Menteri BUMN Rini Sumarno telah meminta Garuda untuk mempertimbangkan kembali pengoperasian rute Jakarta-London. Sebab, selama ini rute tersebut dinilai kurang menguntungkan bagi Garuda.

"Bu Menteri minta untuk ditinjau yang ke London. Itu bukanya April tahun lalu, sudah lebih dari setahun. Daripada merugi di luar, lebih baik di dalam," ujar dia dalam acara peringatan ulang tahun Taspen di Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Dia menjelaskan, pasar penerbangan untuk rute ‎Jakarta-London yang digarap Garuda selama ini hanya sekitar 35 ribu penumpang per tahun. Padahal untuk rute sejenis seperti London-Perth potensi pasarnya 350 ribu penumpang per tahun.

"Tadinya kita maunya seperti rute Kanguru, itu rute dari London ke Australia di mana tiap tahun ada 350 ribu. Qantas Juli nanti akan terbang direct dari London ke Perth ke Sidney. Jadi dia bisa direct. Itu kan akan memengaruhi kesempatan kita. Tahun lalu kita penumpang dari UK (London) ke Jakarta 35 ribu, itu cuma 10 persen," jelas dia.

Oleh sebab itu, lanjut Gatot, daripada mempertahankan rute internasiona yang tidak memberikan keuntungan, lebih bagi Garuda Indonesia menggarap rute-rute di dalam negeri. Hal ini juga akan memberikan dampak bagi perekonomian di daerah.

"Waktu buka Jakarta-London, Bu Menteri minta dilihat kalau tidak profitable, daripada kita merugi, daripada kita men-support di luar negeri tapi mensubsidi dari dalam negeri, lebih baik fokus di dalam negeri. Lebih banyak rute-rute yang bagus," tandas dia.

Hari Kartini, Garuda Gandeng Menteri Susi Lakukan Penerbangan Khusus

Menteri Susi Ikuti Kartini Flight Bersama Kru Wanita Garuda Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) berbincang dengan pilot dan sejumlah kru sebelum mengikuti Kartini Flight GA 204 rute Jakarta - Yogyakarta di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan pelayanan khusus bagi para penumpangnya dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pelayanan tersebut adalah seluruh kru penerbangan adalah perempuan.

Penerbangan khusus pada Hari Kartini ini diberangkatkan pada pukul 08.00 WIB dengan rute Jakarta-Yogyakarta dengan kode penerbangan GA 204.

"Jadi semua crew baik itu pramugari, co pilot dan pilot semua dilayani para kartini kami," ucap Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan kepada Liputan6.com, Sabtu (21/4/2018).

Keistimewaan lainnya dari penerbangan khusus Kartini Flight ini adalah ikut sertanya Menteri Perikanan & Kelautan RI, Susi Pudjiastuti.

Selain itu, dua direksi perempuan Garuda Indonesia, masing-masing Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Sari Suharso dan Direktur Niaga Domestik, Nina Sulistyowati beserta beberapa direksi wanita BUMN lainnya juga ikut dalam penerbangan tersebut.

Grup Garuda Indonesia saat ini telah memiliki lebih dari 4.500 karyawan perempuan yang terdiri dari petugas lapangan, teknisi pesawat, co-pilot, kapten pilot hingga profesi lainnya. Perempuan yang bekerja sebagai pilot sendiri mencapai 29 pilot perempuan di Garuda Indonesia.

Sementara di GMF-Aeroasia sendiri, tercatat memiliki 423 orang karyawati. Sebanyak 101 karyawati bekerja di lapangan sebagai teknisi dan engineer. Selain itu, GMF-Aeroasia juga memiliki 11 orang releaseman perempuan yang berlisensi berbagai jenis pesawat yang dikuasainya.

 

Tonton Video Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya