Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebut akan kembali memasukan proyek pembangunan Bandara Kediri oleh PT Gudang Garam Tbk untuk masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut guna mempermudah prosres perizinan penetapan lokasi (Penlok).
"Bandara Kediri kita masuk di proyek strategis nasional. Udah itu saja. Sudah masuk lagi. Keputusannya lagi diurus," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Sebegaimana diketahui, pemerintah sebelumnya masih menyatakan akan mengkaji pembangunan Bandara Kediri untuk masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Atmadji Sumarkidjo mengatakan, dengan masuknya kembali proyek tersebut ke dalam PSN dinilai akan mempercepat proses pengerjaannya.
"Kalau jadi PSN kan soal pembebasan lahan bisa lebih cepat, kalau umpanya sepenuhnya dikerjakan swasta kan ribet. Sementara Gudang Garam yang akan membangun dan akan menghibahkan pada pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Abdul Kamarzuki mengungkapkan, pembangunan Bandara Kediri oleh PT Gudang Garam Tbk saat ini masih tertahan pada tahap penetapan lokasi (penlok).
Penlok tersebut, terkendala oleh beberapa aturan termasuk aturan proyek strategis nasional (PSN).
"Ada beberapa aturan yang harus disesuaikan dulu, di antaranya Perpres PSN dan PP Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Kita tunggu masalah PSN dulu," kata Abdul.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Pemerintah Coret 14 Proyek Strategis Nasional, Ini Alasannya
Sebelumnya, Pemerintah mengeluarkan 14 proyek dari daftar Proyek Strategis Nasional(PSN). Total nilai dari proyek-proyek tersebut mencapai Rp 264 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sebenarnya dikeluarkannya sebuah proyek dari daftar PSN sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu pada kuartal I 2017. Saat itu pemerintah mengeluarkan 15 proyek dari daftar PSN.
"Di-drop ada 14 kalau yang kuartal 1 2018 ya, saya tidak bawa rincian yang kuartal 1 2017 yang 15 itu. Jadi tadinya di kuartal I 2017 drop tadi berapa 15, sekarang di kuartal I 2018 di-drop 14," ujar dia di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 16 April 2018.
Dia mengungkapkan, alasan 14 proyek tersebut dikeluarkan dari PSN lantaran diperkirakan tidak bisa memulai proses konstruksi pada kuartal III 2019.
"Ada beberapa proyek yang tidak memenuhi syarat bahwa akan ada konstruksi paling lambat Kuartal III tahun 2019," ungkap dia.
Sejumlah proyek yang dikeluarkan tersebut di antaranya, kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum regional di Sumatera Utara. Kemudian, bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara dan kawasan ekonomi khusus Merauke.
‎"Intinya, kita undang menteri terkait kita bahas dengan beberapa kementerian ini dengan perkembangan, yang ada sebenarnya perkembangannya berarti, hampir-hampir tidak ada, itu bisa ada konstruksi enggak paling lambat kuartal III 2019. Kalau menterinya bilang susah. Menurut kami cukup masuk akal karena ya nanti pemerintahan berikutnya yang mengevaluasi lagi. Yang sekarang ya sampai dengan ujung dari pemerintahan ini," tandas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Advertisement