Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni medapat penugasan untuk mengoperasikan dua armada kapal ternak dari pemerintah. Kapal ternak merupakan bagian dari kapal tol laut untuk memperlancar distribusi ternak antar pulau di nusantara untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mendukung swasembada daging nasional.
Pemerintah telah membangun kapal ternak di mana dua kapal yang dioperasikan PT Pelni (Persero) yaitu KM Camara Nusantara 1 dan KM Camara Nusantara 3, untuk melayani angkutan ternak dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ke DKI Jakarta dan Bengkulu.
Advertisement
Baca Juga
KM Camara Nusantara 3 merupakan kapal baru. Saat ini, kapal dalam pelayaran perdana dari Kupang, NTT menuju Tanjung Priok, Jakarta.
Sekretaris Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan KM Camara Nusantara 1 telah berangkat Sabtu (5/5/2018) akan tiba di Jakarta Kamis (10/5/2018) pukul 11.00 WIB. KM Camara Nusantara 3, juga sudah berangkat dari NTT pada Minggu (6/5/2018) dan akan tiba di Tanjung Priok Kamis (10/5/2018) pukul 08.30 WIB.
“Kapal akan datang hampir bersamaan Kamis ini. Rencananya kapal akan sandar di Dermaga 107, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta," terang Ridwan dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (9/5/2018).
KM Camara Nusantara 1 merupakan kapal ternak pertama di Indonesia yang dibangun pemerintah dan pengoperasianya dipercayakan kepada Pelni. Kapal ini sudah berjalan 2 tahun. Sedangkan KM Camara Nusantara 3 merupakan kapal baru yang dibangun pemerintah dan pengoperasinya juga dipercayakan kepada Pelni.
"Kapasitas KM Camara Nusantara 3 sama dengan KM Camara Nusantara 1, masing-masing 500 ekor sapi," kata Ridwan.
Â
Selanjutnya
KM Camara Nusantara 1 telah berangkat dari NTT, membawa 359 sapi dari Kupang. Kapal akan singgah untuk membawa 141 ternak dari Waingapu (NTB) dan kapal langsung menuju ke Tanjung Priok membawa 500 ekor sapi.
"Sedangkan KM Camara Nusantara 3, telah berangkat dari NTT pada Minggu (6/5) membawa 500 sapi seluruhnya dari NTT. Kapal akan tiba bersamaan membawa 1.000 ekor sapi dengan dua kapal," tutup Ridwan.
Dengan dilayani dua kapal ternak dengan kapasitas masing-masing kapal 500 ekor, maka suplai sapi hidup dari NTT dan NTB ke DKI Jakarta meningkat dari 1.000 ekor per bulan menjadi 2.000 ekor.
"Tambahan satu kapal meningkatkan kapasitas suplai 1.000 sapi, sebulan bisa 2.000 ekor, tutup Ridwan.
Advertisement