Pertamina Usulkan Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Usai Lebaran

Kenaikan harga ‎BBM nonsubsidi yang akan diusulkan Pertamina untuk kadar RON92 atau Pertamax ke atas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jun 2018, 18:29 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 18:29 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mengisi BBM jenis solar di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan usaha penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi telah mengusulkan kenaikan harga. Namun PT Pertamina (persero) baru akan mengajukan kenaikan harga BBM pasca Lebaran 2018.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sampai saat ini Pertamina memang belum mengusulkan kenaikan harga BBM non susidi.

"Pertamina sampai hari ini belum mengajukan," kata dia di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

‎Menurut Djoko, berdasarkan informasi yang diterimanya kenaikan harga ‎BBM nonsubsidi yang akan diusulkan Pertamina untuk kadar RON92 atau Pertamax ke atas. Usulan kenaikan harga rencananya baru akan diajukan pasca Lebaran 2018.

‎"Akan mengajukan di 92 ke atas. Untuk Pertalite dipertimbangkan dievaluasi apakah langsung diperhitungkan," dia menjelaskan.

Vice President Fuel Ritel Marketing Pertamina Jumali mengungkapkan, usulan kenaikan harga BBM non subsidi dilakukan pasca Lebaran. Saat ini Pertamina sedang fokus untuk penyediaan BBM‎ saat mudik Lebaran.

"Timingnya setelah Lebaran, tapi sekarang sudah mulai proses, sudah dikaji, tinggal proses harus ini, kita sibuk ngurus ini (mudik dulu). Nanti kebijakan direksi gimana," tandasnya.

 

Percepat Transaksi, Beli BBM di SPBU Pertamina Bisa Nontunai

Harga BBM.
Harga BBM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) meningkatkan pelayanan pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), dengan metode non tunai (cashless). Melalui program tersebut konsumen dapat mengisi bahan bakar, salah satunya melalui aplikasi T-Cash.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan, aplikasi digital di SPBU sangat mendukung proses transaksi. Melalui digital, konsumen bisa mempercepat transaksinya di SPBU dan berdampak pada berkurangnya antrian kendaraan.

"Rata-rata pembayaran cashless ini bisa dilakukan relatif singkat hingga hitungan detik," kata Mas'ud, di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

Mas'ud melanjutkan, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap konsumen, setiap transaksi pembelian produk Pertamax menggunakan TCash akan mendapatkan cashback 10 persen atau maksimal Rp 20 ribu.

“Layanan TCASH kami hadirkan dalam upaya mempercepat pengembangan konsep Smart Payment sekaligus merupakan wujud dukungan dalam membangun Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah,” ujar Mas’ud.

Saat ini, layanan cashless melalui T-Cash sudah tersedia pada 57 SPBU di Indonesia. Sedangkan, SPBU Self-service dapat ditemui di 65 SPBU. Layanan tersebut dibuat dalam menyambut libur panjang dan arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2018, ‎

Pada kunjungan kerja Menteri ESDM bersama direksi Pertamina di Rest Area KM57, Cikampek, pada Sabtu ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan berkesempatan meninjau secara langsung implementasi pembayaran non tunai di SPBU Pertamina.‎

Selain meninjau penggunaan transaksi non tunai, Jonan juga mengapresiasi berkembangnya SPBU pelayanan mandiri (Self-service) di Rest Area KM57 ini sebagai upaya mempercepat layanan SPBU Pertamina.

Pada SPBU Self-service ini, konsumen dapat mengisi bahan bakarnya sendiri tanpa harus menunggu operator.

Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya