Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan untuk membuka terminal bantuan dalam penyelenggaraan operasi mudik Lebaran 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan terminal bantuan ini difungsikan untuk memudahkan pemudik menggunakan bus untuk menuju kampung halaman masing-masing. Selain itu, terminal bantuan juga bisa mengurangi kepadatan di terminal utama.
"Selain yang ada, kita juga siapkan terminal bantuan, yaitu Tanjung Priok, Muara Angke, Pinangranti, Kemayoran, Grogol, dan Tanah Merdeka. Di tempat itu ada petugas Dishub," kata Budi Karya di kantornya, Kamis (7/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Selain menyiapkan terminal bantuan, Budi juga meminta kepada para pemudik untuk pintar dalam memilih bus. Salah satu yang direkomendasikan adalah PO Bus yang sudah memberikan pelayanan pembelian tiket secara online.
Karena dipastikan, PO Bus yang memiliki pelayanan baik, kualitas bus dan kenyamanan perjalanannya juga lebih baik. Ia mengakui, selama ini masih banyak calo yang menawarkan harga tiket bus jauh di atas harga standar.
Kemenhub juga akan menyisir terminal-terminal bayangan. Ini agar fungsi terminal berjalan baik dalam rangka mudik Lebaran 2018. Terminal bayangan ini sebenarnya sudah ditutup tahun lalu. Namun, penyisiran ini untuk mencegah munculnya kembali terminal bayangan tersebut.
"Saya tidak akan menyalahkan siapa pun karena yang paling bertanggung jawab di sini adalah Kementerian Perhubungan. Jadi kalau ada informasi terminal bayangan itu ada lagi saya akan perintahkan Dinas Perhubungan menertibkan," tutur dia. (Yas)
Â
Kemenhub Tambah Jam Operasional Bandara
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan berbagai persiapan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2018. Tak hanya untuk angkutan darat saja, berbagai persiapan juga dilakukan untuk pengguna transportasi udara.Â
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, melihat dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, penumpukan arus mudik tidak hanya terjadi pada transportasi darat saja tetapi juga transportasi udara.Â
Oleh karena itu, untuk mengurangi penumpukan penumpang pesawat pada arus mudik tahun ini, Kementerian Perhubungan telah meminta kepada pengelola bandara untuk menambah jam operasional hingga pukul 24.00 waktu setempat.Â
"Saya minta untuk menambah jam operasi bandara. Tak hanya di Jawa, untuk yang di NTT, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi juga menambah jam operasi bandara," kata ‎Budi, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat 14 April 2018.
Persiapan lainnya untuk memperlancar arus mudik melalui transportasi urada adalah dengan meminta maskapai komersial mengoperasikan pesawat berbadan lebar. Maskapai juga diminta untuk mengoptimalkan slot penerbangan malam hari.
"‎Optimalisasi slot time pada malam hari, menerbitkan persetujuan terbang dan mengoperasikan pesawat di beberapa terminal baru," tuturnya.
Faktor keselamatan juga menjadi perhatian Kementerian Perhubungan. Budi Karya meminta kepada para maskapai untuk benar-benar menjaga keselamatan penumpang.Â
Kementerian Perhubungan akan melakukan inspeksi ‎pada armada pesawat dan meminta maskapai tidak melakukan kegiatan perbaikan pada landas pacu.
"Untuk wilayah udara, kami minta pertama kali melakukan ramp inspection, dan rotasi pesawat, menghentikan sementara kegiatan overlay," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement