Lebaran, Konsumsi Listrik di Jawa dan Bali Justru Turun

Selama periode libur Lebaran ini, PLN dapat mengistirahatkan pembangkit listriknya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Jun 2018, 19:15 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2018, 19:15 WIB
Kondisi Pasokan Listrik Nasional Saat Natal dan Tahun baru 2017
Kondisi sistem kelistrikan nasional periode Natal 2016 sampai H+7 Tahun Baru 2017 dalam kondisi baik, namun ada wilayah dalam kondisi siaga.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pasokan listrik jelang dan saat hari raya Idul Fitri bakal aman. Dalam periode tersebut, rata-rata penggunaan listrik mengalami penurunan. 

“Polanya H-4 sampai H+4 Lebaran terjadi penurunan konsumsi listrik baik di Jawa Bali maupun nasional”, kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/6/2018).

Andy menambahkan selama periode libur lebaran ini PLN dapat mengistirahatkan pembangkit listriknya. "Ada 18 pembangkit yang tidak dijalankan. Itu kurang lebih 7.700 Megawatt. Itu besar lho. Jadi ada sekitar 10.000 Megawatt aja cadangannya," jelas Andy.

Selain kecukupan pasokan listrik peningkatan keamanan infrastruktur listrik merupakan hal yang utama karena merupakan bagian dari objek vital nasional.

Pada saat Lebaran nanti, daya mampu pembangkit Sistem Jawa Bali (SJB) sebesar 28.148 MW. Jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak Lebaran yang diperkirakan mencapai 16.069 MW pada 15 Juni 2018.

Pada hari besar seperti Idul Fitri, rata-rata konsumsi listrik secara nasional berkurang. Hal ini dikarenakan banyak industri sebagai konsumen listrik terbesar yang menutup operasinya.

 

Beban Puncak

Keren, PLTGU Ini Mampu Pasok Listrik Se-Jawa
PLTGU Tanjung Priok menjadi salah satu pembangkit listrik untuk mengatasi krisis listrik di Jawa yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2017, Jakarta, Kamis (4/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tahun ini, pemakaian listrik untuk wilayah Jawa-Bali berkurang hingga 16 persen. Pada hari biasa, daya mampu pembangkit SJB dapat mencapai 33.621 MW dengan beban puncak sebesar 25.880 MW.

“Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, kehandalan sistem harus dijaga. Untuk itu PLN membentuk Posko Lebaran yang beroperasi 24 jam,” kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto W.S.

Andy pun mengapresiasi pekerja PLN yang masih bertugas menjaga pasokan listrik saat masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri, karena ‎menjaga kehandalan pasokan listrik merupakan keharusan agar masyarakat tetap nyaman.

‎”Terima kasih kepada para petugas PLN yang bersedia menjaga keadaan pasokan listrik demi kenyamanan masyarakat. Termasuk pada karyawan administrasi yang juga standby on call 24 jam,” ungkap Andy.

Posko Lebaran PLN tersebar di seluruh wilayah dan siaga mulai H-7 sampai dengan H +7 Hari. Upaya ini dilakukan untuk menjaga pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadhan hingga Lebaran.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya